Jakarta Reduksi Emisi Karbon Signifikan Melalui Pemadaman Lampu Satu Jam
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) yang signifikan setelah pelaksanaan aksi pemadaman lampu selama satu jam. Inisiatif yang dilakukan sebagai bagian dari peringatan Hari Bumi ini berhasil menurunkan emisi hingga 297,77 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e).
Aksi yang berlangsung dari pukul 20.30 hingga 21.30 WIB tersebut melibatkan pemadaman lampu di sejumlah ikon dan jalan utama di ibu kota. Beberapa lokasi yang terdampak meliputi jalan protokol, jalan arteri, kawasan Monumen Nasional (Monas), patung Arjuna Wiwaha, Bundaran Hotel Indonesia (HI), patung Pemuda Membangun, patung Jenderal Sudirman, serta kompleks Balai Kota DKI Jakarta. Pemadaman lampu ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap penurunan emisi, tetapi juga menghasilkan penghematan energi yang cukup besar.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, pemadaman lampu selama satu jam tersebut menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp 538 juta, yang dihitung berdasarkan efisiensi penggunaan listrik sebesar 372 MWh. Asep Kuswanto menjelaskan bahwa aksi ini sejalan dengan Instruksi Gubernur Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pemadaman Lampu dalam rangka Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon. Ia juga menambahkan bahwa penurunan emisi GRK ini membuktikan bahwa aksi hemat energi memiliki dampak positif yang nyata terhadap lingkungan.
Pemprov DKI Jakarta menargetkan penurunan emisi sebesar 30 persen pada tahun 2030. Pemadaman lampu merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mendorong partisipasi aktif dari seluruh warga Jakarta dalam upaya pengurangan emisi karbon. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan di rumah masing-masing antara lain menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat energi dan mematikan peralatan elektronik serta lampu saat tidak digunakan.
Asep Kuswanto menekankan pentingnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan. Ia berharap agar aksi hemat energi seperti pemadaman lampu dapat menjadi kebiasaan yang berkelanjutan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi pengurangan emisi GRK dan pelestarian lingkungan hidup di Jakarta.