Evolusi Komunikasi Politik Prabowo Subianto: Sebuah Analisis
Pergeseran strategi komunikasi Prabowo Subianto, tokoh politik yang telah lama malang melintang di kancah perpolitikan Indonesia, menjadi sorotan menarik dalam beberapa waktu terakhir. Shela Kusumaningtyas, seorang pemerhati komunikasi politik, menyoroti adanya transformasi signifikan dalam cara Prabowo menyampaikan pesan kepada publik.
Dulunya, Prabowo dikenal dengan gaya komunikasi yang cenderung tegas, lugas, dan terkadang bernada keras. Citra ini, meskipun menarik bagi sebagian kalangan, juga menimbulkan resistensi di kelompok masyarakat lainnya. Namun, pengamatan menunjukkan adanya upaya sadar untuk mengubah persepsi publik terhadap dirinya.
Beberapa indikator perubahan ini terlihat jelas dalam berbagai kesempatan:
- Penggunaan Media Sosial: Prabowo semakin aktif memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Konten yang dibagikan pun lebih bervariasi, tidak hanya berisi pernyataan politik formal, tetapi juga momen-momen informal yang menunjukkan sisi humanisnya. Hal ini menciptakan kedekatan emosional dengan para pengikutnya, terutama generasi muda.
- Penyampaian Pesan yang Lebih Lembut: Dalam pidato dan wawancara, Prabowo cenderung menggunakan bahasa yang lebih santun dan inklusif. Ia menghindari retorika yang konfrontatif dan lebih menekankan pada persatuan dan kesatuan bangsa.
- Fokus pada Isu-isu Populer: Prabowo juga semakin responsif terhadap isu-isu yang menjadi perhatian publik, seperti lapangan kerja, harga kebutuhan pokok, dan kualitas pendidikan. Ia menawarkan solusi konkret dan mudah dipahami, sehingga pesannya lebih relevan bagi masyarakat luas.
- Kolaborasi dengan Tokoh-tokoh Muda: Prabowo terlihat aktif menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan tokoh-tokoh muda dari berbagai latar belakang. Hal ini menunjukkan kesediaannya untuk mendengarkan aspirasi generasi muda dan melibatkan mereka dalam proses pembangunan bangsa.
Transformasi strategi komunikasi ini, menurut Shela Kusumaningtyas, bukan sekadar perubahan kosmetik. Ia meyakini bahwa Prabowo telah menyadari pentingnya membangun citra yang lebih positif dan inklusif agar dapat meraih dukungan yang lebih luas dari masyarakat Indonesia. Perubahan ini juga mencerminkan adaptasi terhadap dinamika politik yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai kelompok masyarakat.
Perlu diingat bahwa efektivitas strategi komunikasi ini akan sangat bergantung pada konsistensi dan otentisitas. Publik akan dengan cepat mendeteksi apabila perubahan ini hanya bersifat sementara atau sekadar upaya untuk memanipulasi opini. Oleh karena itu, Prabowo perlu terus membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan menunjukkan komitmen yang tulus terhadap kepentingan rakyat Indonesia.