Serah Terima Kunci Rumah Buruh Ditunda: Partai Buruh Pertanyakan Kejelasan Kebijakan
Rencana penyerahan simbolis 100 kunci rumah subsidi kepada pekerja, yang sedianya akan dilakukan pada peringatan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2025, mengalami penundaan. Keputusan ini diumumkan oleh Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam konferensi pers yang diadakan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (28/4/2025).
Penundaan tersebut didasari oleh kekhawatiran Partai Buruh terhadap mekanisme dan kejelasan kebijakan perumahan yang ditawarkan. Menurut Said Iqbal, pihaknya tidak ingin terburu-buru terlibat dalam program yang masih menimbulkan banyak pertanyaan dan perdebatan.
"Kami tidak mau terjebak dengan kebijakan yang belum jelas. Kan masih debatable," ujarnya, menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi program perumahan ini. Salah satu poin krusial yang menjadi perhatian utama adalah kemampuan finansial buruh untuk mencicil rumah subsidi tersebut. Dengan upah rata-rata buruh sebesar Rp 5 juta per bulan, Said Iqbal menilai bahwa beban cicilan rumah akan menjadi sangat berat.
Sebelumnya, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) telah mengumumkan program penyediaan 20.000 rumah subsidi bagi buruh sebagai wujud dukungan terhadap kesejahteraan pekerja. Penyerahan 100 kunci rumah secara simbolis pada Hari Buruh diharapkan menjadi langkah awal yang konkret.
Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa program ini merupakan implementasi dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan buruh mendapatkan hunian yang layak. "Kami sepakati penyerahan kunci 100 rumah pada 1 Mei. Ini momentum tepat di Hari Buruh," kata Maruarar setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli.
Lokasi rumah subsidi tahap pertama direncanakan tersebar di beberapa titik di sekitar Jakarta. Program ini melibatkan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan Bank BTN sebagai penyedia pembiayaan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Skema ini diharapkan memungkinkan buruh memiliki rumah dengan cicilan ringan dan bunga rendah.
Berikut poin-poin penting terkait program perumahan buruh:
- Jumlah Rumah: Target 20.000 unit rumah subsidi.
- Waktu Penyerahan Awal: Semula direncanakan 1 Mei 2025 (Hari Buruh).
- Lokasi: Di sekitar Jakarta.
- Penyedia Pembiayaan: BP Tapera dan Bank BTN.
- Skema Pembiayaan: Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Meski penyerahan kunci rumah ditunda, Partai Buruh menegaskan komitmennya untuk terus mengawal program ini dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada kepentingan buruh. Mereka berharap pemerintah dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci dan transparan mengenai mekanisme program, termasuk besaran cicilan, persyaratan, dan lokasi rumah subsidi, agar program ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat yang nyata bagi para pekerja.