Perubahan Iklim Tingkatkan Risiko Penyakit Bawaan Makanan: Studi Ungkap Dampak Kenaikan Suhu

Perubahan Iklim Picu Lonjakan Penyakit Bawaan Makanan

Perubahan iklim global tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan manusia melalui peningkatan risiko penyakit bawaan makanan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kenaikan suhu ekstrem, banjir, dan kekeringan yang semakin sering terjadi, menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan bakteri patogen dalam makanan.

Kasus yang dialami Sumitra Sutar, seorang wanita berusia 75 tahun dari India, menjadi contoh nyata dampak buruk perubahan iklim pada keamanan pangan. Sutar mengalami muntah parah akibat mengonsumsi nasi dan kari yang terkontaminasi bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini berkembang biak dengan cepat dalam makanan yang disimpan pada suhu tinggi, menghasilkan racun yang berbahaya bagi kesehatan.

Dampak Kenaikan Suhu dan Bencana Alam

Kenaikan suhu ekstrem mempercepat pembusukan makanan karena memicu pertumbuhan bakteri patogen seperti Listeria, Campylobacter, dan Salmonella dalam makanan yang mudah rusak seperti daging, susu, dan makanan laut. Selain itu, banjir dapat mencemari lahan pertanian dengan limbah dan kotoran hewan, yang mengandung patogen berbahaya seperti E. coli. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa pencucian saja tidak cukup untuk menghilangkan kontaminasi dari hasil pertanian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahunnya, 600 juta orang jatuh sakit akibat penyakit bawaan makanan, menyebabkan 420.000 kematian. Anak-anak di bawah usia lima tahun adalah kelompok yang paling rentan, dengan 125.000 anak kehilangan nyawa setiap tahunnya akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.

Studi Ungkap Peningkatan Risiko

Sebuah studi yang diterbitkan dalam eBiomedicine menemukan bahwa setiap kenaikan suhu 1 derajat Celcius meningkatkan risiko infeksi Salmonella non-tifoid dan Campylobacter sebesar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan iklim secara signifikan memperburuk masalah keamanan pangan global.

Langkah Pencegahan

Untuk mengurangi risiko penyakit bawaan makanan, para ahli merekomendasikan beberapa langkah pencegahan:

  • Memasak makanan dengan benar: Memastikan makanan dimasak pada suhu minimal 70 derajat Celcius selama dua menit dapat membunuh sebagian besar patogen yang mungkin ada.
  • Menjaga kebersihan: Mencuci tangan secara teratur dan membersihkan peralatan masak dengan benar dapat mencegah penyebaran bakteri.
  • Menyimpan makanan dengan benar: Menyimpan makanan pada suhu yang tepat dapat memperlambat pertumbuhan bakteri.

Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko penyakit bawaan makanan yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.

Ancaman Nyata

Perubahan iklim adalah ancaman nyata bagi keamanan pangan global. Dampaknya tidak hanya terbatas pada penurunan hasil panen, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit bawaan makanan. Diperlukan tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengembangkan strategi adaptasi untuk melindungi kesehatan masyarakat dari dampak perubahan iklim.