Investigasi Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Cianjur Diintensifkan: BGN Fokus pada SOP dan Peralatan

Badan Gizi Nasional (BGN) terus melakukan investigasi mendalam terkait kasus keracunan yang menimpa puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat, usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG). Kejadian ini menimpa siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, memicu kekhawatiran akan keamanan program prioritas pemerintah tersebut.

Fokus utama investigasi saat ini adalah pengujian laboratorium di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG Cianjur. Sampel makanan sedang dianalisis untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kontaminasi mikrobiologi. Hasil uji lab ini diharapkan dapat memberikan petunjuk penting mengenai penyebab keracunan.

Selain pengujian makanan, BGN juga memeriksa sumber air dan peralatan makan yang digunakan dalam proses penyajian MBG. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa air yang digunakan bersih dan aman, serta peralatan makan memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan. Sejauh ini, pemeriksaan awal terhadap air dan peralatan menunjukkan hasil yang memuaskan, namun investigasi lebih lanjut tetap dilakukan untuk memastikan tidak ada faktor lain yang terlewatkan.

Menanggapi kejadian ini, BGN berencana memperketat Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program MBG. Langkah-langkah yang akan diambil meliputi peningkatan aspek higienis dalam penyiapan makanan dan penyegaran pengetahuan bagi para penjamah makanan melalui pelatihan intensif. Hal ini diharapkan dapat meminimalkan risiko kontaminasi dan memastikan makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menekankan komitmen untuk mencapai target zero accident dalam program MBG. Meskipun mengakui adanya berbagai kendala dalam penyaluran makanan bergizi, BGN bertekad untuk terus meningkatkan kualitas dan keamanan program ini.

Kasus keracunan MBG di Cianjur menambah daftar panjang insiden serupa yang terjadi di berbagai daerah sepanjang tahun 2025. Beberapa kasus sebelumnya tercatat di:

  • SDN 33 Bombana
  • SDN Proyonanggan 5 Batang
  • SD Katolik Andaluri, Waingapu
  • SDN 2 Alaswangi, Pandeglang
  • SDN 3 Dukuh, Sukoharjo

Kasus di Cianjur bahkan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) mengingat jumlah siswa yang terdampak mencapai 78 orang dari dua sekolah. Investigasi awal mengindikasikan bahwa penggunaan food tray berbahan dasar plastik menjadi salah satu faktor penyebab keracunan. BGN berencana mengganti food tray plastik dengan bahan yang lebih aman dan higienis.

BGN terus berupaya untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa program MBG dapat berjalan dengan aman dan efektif, memberikan manfaat gizi yang optimal bagi anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.