Jakarta Raih Penghematan Signifikan dan Penurunan Emisi Karbon dalam Aksi Satu Jam untuk Bumi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatatkan capaian gemilang dalam peringatan Hari Bumi tahun 2025 melalui inisiatif pemadaman lampu selama satu jam. Aksi simbolis ini tidak hanya menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga membuktikan dampak nyata dari tindakan kolektif dalam mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon.
Pada Sabtu, 26 April 2025, mulai pukul 20.30 hingga 21.30 WIB, lampu-lampu di sejumlah lokasi strategis di Jakarta dipadamkan. Area yang terlibat meliputi jalan-jalan protokol utama, jalan arteri di seluruh wilayah kota, serta ikon-ikon kebanggaan ibu kota seperti Monumen Nasional (Monas), Bundaran Hotel Indonesia (HI), dan patung-patung ikonik lainnya. Gedung-gedung pemerintahan, termasuk Balai Kota, juga turut berpartisipasi dalam aksi ini.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, inisiatif pemadaman lampu ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemprov DKI untuk mensosialisasikan target ambisius pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada tahun 2030. Aksi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya efisiensi energi dan gaya hidup berkelanjutan.
Data dari PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) menunjukkan bahwa pemadaman lampu selama satu jam berhasil menghemat konsumsi listrik sebesar 372 megawatt hour (MWh). Dari sisi finansial, penghematan ini setara dengan Rp 538 juta. Lebih penting lagi, aksi ini berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon di Jakarta, dengan penurunan mencapai 297,77 ton CO2e.
Asep Kuswanto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam gerakan ini. Ia menekankan bahwa praktik hemat energi tidak boleh berhenti hanya pada peringatan Hari Bumi. Ia mendorong agar aksi serupa dapat dilakukan secara berkala sepanjang tahun dan mengajak seluruh warga Jakarta untuk membiasakan diri dengan perilaku hemat energi sehari-hari, seperti mematikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan.
Inisiatif ini membuka jalan bagi Jakarta untuk menjadi kota yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pemprov DKI Jakarta berencana untuk menjadikan gerakan hemat energi sebagai bagian integral dari gaya hidup warganya, mempercepat langkah menuju kota rendah emisi dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
Dampak Positif:
- Penghematan Energi: 372 MWh
- Penghematan Biaya: Rp 538 juta
- Pengurangan Emisi Karbon: 297,77 ton CO2e
Lokasi Pemadaman:
- Jalan Protokol Utama
- Jalan Arteri di Lima Wilayah Kota
- Monumen Nasional (Monas)
- Bundaran Hotel Indonesia (HI)
- Patung Arjuna Wiwaha
- Patung Pemuda
- Patung Jenderal Sudirman
- Gedung Pemerintahan
- Balai Kota