Wagub Maluku Ancam Sanksi Tegas Atasi Potensi Kenaikan Harga Beras Selama Ramadhan
Pengawasan Ketat Harga Beras di Maluku Jelang Ramadhan
Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, memberikan peringatan keras kepada seluruh pihak yang terlibat dalam distribusi beras di Provinsi Maluku. Dalam kunjungannya ke gudang Bulog di Halong, Kecamatan Teluk Ambon pada Jumat (7/3/2025), Wagub Vanath menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mencegah praktik penimbunan dan manipulasi harga beras selama bulan Ramadhan. Peringatan ini disampaikan menyusul kekhawatiran akan potensi kenaikan harga beras yang kerap terjadi menjelang dan selama bulan suci tersebut. Wagub Vanath menekankan pentingnya kerjasama semua pihak untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga beras bagi masyarakat Maluku.
Pemerintah Provinsi Maluku memiliki standar harga resmi untuk beras. Wagub Vanath meminta agar semua pelaku usaha dan distributor beras di Maluku untuk mematuhi standar harga tersebut. Ia tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran, termasuk menaikkan harga secara tidak wajar. "Kami tidak akan mentolerir tindakan yang merugikan masyarakat, khususnya di bulan Ramadhan ini," tegas Wagub Vanath dalam keterangan persnya di gudang Bulog.
Langkah pengawasan ketat ini tidak hanya difokuskan pada tingkat distributor, tetapi juga mencakup seluruh rantai pasok beras di Maluku. Wagub Vanath telah menginstruksikan kepada seluruh bupati dan wali kota di 11 kabupaten/kota di Maluku untuk melakukan pengawasan yang serupa di wilayah masing-masing. Tugas ini meliputi memastikan kelancaran distribusi, mengawasi harga jual beras di pasaran, serta memastikan aksesibilitas beras bagi seluruh lapisan masyarakat. Koordinasi yang efektif antar pemerintah daerah dan instansi terkait dinilai sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Maluku dan Maluku Utara, Mara Kamin Siregar, memberikan laporan yang menenangkan terkait stok beras. Siregar memastikan bahwa ketersediaan beras di gudang Bulog mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Maluku hingga setelah Lebaran 2025. Total stok beras yang tersedia mencapai 16.200 ton. "Stok pangan aman, hingga Lebaran nanti," ujar Siregar. Beras tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk serapan dari petani lokal di Pulau Seram dan Buru, serta pasokan dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Keberadaan stok beras yang memadai ini diharapkan dapat menenangkan masyarakat dan mencegah terjadinya spekulasi harga. Namun, komitmen pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan ketat tetap menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga beras dan memastikan akses yang merata bagi seluruh masyarakat Maluku selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Langkah-langkah konkrit yang dilakukan pemerintah Maluku untuk menjaga stabilitas harga beras diantaranya adalah:
- Pengawasan ketat terhadap distributor dan pedagang beras.
- Penegakan hukum terhadap pelaku penimbunan dan manipulasi harga.
- Koordinasi antar pemerintah daerah dan instansi terkait.
- Sosialisasi kepada masyarakat terkait harga beras resmi.
- Pemantauan stok beras secara berkala.
Dengan langkah-langkah komprehensif tersebut, diharapkan masyarakat Maluku dapat merayakan Ramadhan dan Idul Fitri dengan tenang tanpa khawatir akan kenaikan harga sembako, khususnya beras.