Aparat kepolisian dari Satuan Narkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta, bekerja sama dengan Bea Cukai, berhasil mengungkap kasus penyelundupan vape berisi narkotika jenis Etomidate. Pengungkapan ini terjadi sekitar bulan Maret lalu, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Satuan Narkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta, AKP Michael K. Tandayu, dalam konferensi pers yang digelar di kantornya pada Senin, 28 April 2025.

Dari operasi tersebut, petugas berhasil mengamankan tiga orang tersangka yang kini telah ditahan sejak Maret 2025. AKP Michael menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil dari serangkaian penyelidikan mendalam. Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman kasus berdasarkan keterangan para tersangka dan barang bukti yang ada.

Dalam proses penyidikan, muncul inisial JF yang kemudian mengarah pada seorang publik figur yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus ini. JF telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada 17 April 2025. Polisi berencana melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap JF untuk menggali informasi lebih lanjut terkait kasus ini. Panggilan kedua telah dilayangkan pada 21 April, namun JF belum dapat hadir dengan alasan sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Namun dari pihak kuasa hukumnya menyatakan bahwa saudara JF sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Hingga saat ini, kami masih menunggu JF dan kuasa hukumnya," ungkap Michael.

Asal-usul narkoba tersebut diketahui berasal dari luar negeri. Namun, pihak kepolisian belum bersedia mengungkap detail negara asal barang haram tersebut hingga penyelidikan tuntas.

"Untuk lebih lanjutnya, apabila ini sudah selesai semua, mungkin detail akan saya berikan," katanya.

Meski tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, AKP Michael menegaskan bahwa JF saat ini masih berstatus sebagai saksi. Pihak kepolisian masih terus berupaya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut dari JF, mengingat statusnya sebagai figur publik. Pihak kepolisian menegaskan komitmen mereka untuk menuntaskan kasus ini hingga tuntas.