Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menghadiri undangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membahas strategi koordinasi dan kolaborasi dalam upaya pencegahan korupsi di wilayah Sumatera Utara. Kunjungan ini berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Senin (28/4/2025).

Bobby Nasution tiba di Gedung KPK pukul 09.00 WIB dan menghabiskan waktu sekitar tujuh jam dalam pertemuan tersebut. Menurut keterangannya, pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian undangan yang ditujukan kepada delapan daerah di Sumatera Utara, termasuk Pemerintah Provinsi dan tujuh kabupaten/kota. Rencananya, seluruh daerah di Sumatera Utara akan diundang secara bertahap untuk mengikuti kegiatan serupa.

Fokus utama pertemuan adalah mengidentifikasi potensi celah korupsi di berbagai sektor pemerintahan di Sumatera Utara. Diskusi mencakup seluruh tahapan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah. Selain itu, pertemuan juga membahas langkah-langkah pencegahan korupsi, termasuk penyusunan anggaran yang transparan dan akuntabel, serta optimalisasi pendapatan daerah.

Beberapa poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut meliputi:

• Penegakan hukum terkait tindak pidana korupsi
• Pencegahan praktik korupsi melalui berbagai mekanisme
• Peningkatan koordinasi antara pemerintah daerah dan DPRD
• Penyusunan anggaran yang partisipatif dan berbasis kinerja
• Optimalisasi pendapatan daerah untuk meningkatkan pelayanan publik

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengkonfirmasi bahwa kehadiran Bobby Nasution di Gedung KPK merupakan bagian dari kegiatan koordinasi dan supervisi (korsup) yang difokuskan pada wilayah Sumatera Utara. Kegiatan korsup ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan mencegah terjadinya praktik korupsi di daerah tersebut.