Pasca Tragedi Tembok Ambruk, Sebagian Santri Gontor 5 Kembali ke Aktivitas Belajar
Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam di Magelang berangsur pulih pasca insiden ambruknya tembok kolam yang terjadi beberapa waktu lalu. Sebagian besar santri yang menjadi korban, kini telah kembali ke lingkungan pondok dan mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Humas Pondok Gontor 5, Riza Azhari, sekitar 20 santri yang sebelumnya mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut, sudah dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Meskipun demikian, pihak pondok tetap memberikan perhatian khusus kepada para santri yang masih dalam tahap pemulihan. Beberapa di antaranya mendapatkan dispensasi untuk tidak mengikuti seluruh kegiatan belajar, demi memastikan kondisi kesehatan mereka benar-benar stabil.
"Sudah kembali ke kelas seperti biasanya," Ucap Riza pada hari Senin (28/4/2025).
Sementara itu, lima santri lainnya masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merah Putih, Kabupaten Magelang. Humas RSUD Merah Putih, Priyo Sulistyono menjelaskan bahwa sebagian besar santri yang dirawat telah dipulangkan pada hari Sabtu dan Minggu, dan diperbolehkan menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.
"Sekarang masih dirawat (inap) ada lima orang," Ucap Priyo pada hari Senin (28/4/2025).
Priyo menambahkan, dari lima santri yang masih dirawat inap, satu di antaranya sedang menjalani operasi akibat patah tulang, dan satu lagi dalam tahap pemulihan pasca operasi serupa. Selain itu, terdapat juga santri yang memerlukan pemantauan intensif akibat cedera kepala, serta santri yang mendapat penanganan khusus dari dokter urologi dan spesialis saraf. Pihak rumah sakit memastikan bahwa kondisi seluruh pasien menunjukkan perkembangan yang positif.
Pemerintah Kabupaten Magelang sendiri telah menyatakan komitmennya untuk menanggung seluruh biaya perawatan bagi santri yang tidak memiliki atau memiliki kendala dengan BPJS Kesehatan. Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap para korban dan keluarga yang terdampak tragedi tersebut.
Insiden Tembok Ambruk:
Sebagai informasi, insiden ambruknya tembok kolam di Pondok Gontor 5 terjadi pada hari Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Tembok dengan ketebalan 50 cm, panjang 15 meter, dan tinggi 3 meter tersebut roboh dan menimpa puluhan santri yang sedang berada di area kolam.
Tim penyelamat dari Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur mencatat sebanyak 29 santri menjadi korban dalam kejadian ini. Empat di antaranya meninggal dunia akibat tertimpa material bangunan. Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, menjelaskan bahwa proses evakuasi berlangsung sulit karena tebalnya fondasi dan sempitnya celah ruangan.
"Tebalnya fondasi yang menimpa tembok kamar mandi cukup mempersulit kami evakuasi juga dengan celah ruangan yang sempit," Ujar Basuki di kantor SAR Borobudur, Sabtu (26/4/2025) dini hari.
Para korban yang meninggal dunia adalah Wildan Syifaul Haq (Surabaya), Reyfhan Hafidz (Tangerang), Bima Arya (Surabaya), dan Fadhil Hanafi (Depok). Seluruh korban, baik yang meninggal maupun luka-luka, telah dievakuasi dan mendapatkan penanganan medis di RSUD Merah Putih.