Pasca Tragedi, Area Kolam Pondok Gontor Magelang Direvitalisasi Menjadi Ruang Terbuka Hijau

Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam di Magelang berencana mengubah area bekas kolam yang ambrol menjadi taman, sebagai respons terhadap insiden tragis yang menimpa puluhan santri. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh penghuni pondok.

Revitalisasi area tersebut akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), yang akan memberikan dukungan teknis dan sumber daya untuk memastikan keamanan dan kualitas pembangunan. Riza Azhari, perwakilan dari Pondok Gontor 5, menyatakan bahwa prioritas utama dalam proyek ini adalah keamanan. Desain taman akan mempertimbangkan potensi risiko dan memastikan bahwa tidak ada struktur yang dapat membahayakan keselamatan santri.

Investigasi Penyebab Ambruknya Tembok Masih Berlangsung

Proses investigasi untuk menentukan penyebab pasti runtuhnya tembok kolam masih terus berjalan. Dugaan sementara mengarah pada potensi masalah pada fondasi yang mengakibatkan longsor secara tiba-tiba. Pihak pondok belum dapat memberikan kepastian mengenai jadwal dimulainya proyek pembangunan taman, namun koordinasi dengan Kementerian PU terus dilakukan untuk mempercepat proses perencanaan dan pelaksanaan.

Kronologi Kejadian dan Dampak Tragedi

Insiden runtuhnya tembok kolam terjadi pada Jumat, 25 April 2025, sekitar pukul 10.30 WIB. Tembok dengan ketebalan 50 cm, panjang 15 meter, dan tinggi 3 meter tersebut ambruk dan menimpa sejumlah santri yang sedang berada di area kamar mandi. Tim penyelamat dari Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.

Basuki, Koordinator Basarnas, menjelaskan bahwa proses evakuasi berlangsung sulit karena material bangunan yang menimpa area kamar mandi cukup berat dan ruang gerak yang sempit. Sebanyak 29 santri menjadi korban dalam kejadian ini, dan sayangnya empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Identitas keempat santri yang meninggal dunia adalah:

  • Wildan Syifaul Haq (Surabaya)
  • Reyfhan Hafidz (Tangerang)
  • Bima Arya (Surabaya)
  • Fadhil Hanafi (Depok)

Seluruh korban, termasuk yang meninggal dunia, telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Merah Putih untuk mendapatkan perawatan dan penanganan lebih lanjut. Pihak pondok Gontor menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada mereka yang terdampak tragedi ini.

Pasca kejadian ini, pondok Gontor berkomitmen untuk meningkatkan standar keselamatan di seluruh area pondok dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua infrastruktur yang ada. Pembangunan taman di area bekas kolam diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan pondok yang lebih aman, nyaman, dan kondusif bagi proses belajar dan mengajar.