Pasca Tragedi Tembok Ambruk, Santri Gontor 5 Kembali ke Aktivitas Belajar
Santri Gontor 5 Kembali Beraktivitas Setelah Insiden Tembok Ambruk
Sejumlah santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam yang menjadi korban ambruknya tembok kolam, telah kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar. Humas Pondok Gontor 5, Riza Azhari, mengungkapkan bahwa sekitar 20 santri sudah kembali ke kelas pasca-insiden yang terjadi pada Jumat (25/4/2025).
"Sudah kembali ke kelas seperti biasanya," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian pada Senin (28/4/2025).
Meski demikian, Riza menambahkan bahwa beberapa santri masih menjalani perawatan intensif di bagian kesehatan pondok pesantren. Pihak pondok memberikan keringanan bagi santri yang belum pulih sepenuhnya untuk tidak mengikuti beberapa mata pelajaran. Sementara itu, sebagian santri lainnya masih harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kondisi Terkini Santri yang Dirawat di RSUD Merah Putih
Lima dari 29 santri yang menjadi korban runtuhnya tembok kolam masih menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merah Putih, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Humas RSUD Merah Putih, Priyo Sulistyono, menjelaskan bahwa santri lainnya telah dipulangkan secara bertahap pada Sabtu dan Minggu (26-27/4/2025) untuk menjalani rawat jalan.
"Sekarang masih dirawat (inap) ada lima orang," ungkap Priyo.
Priyo menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi kelima santri yang masih dirawat. Satu santri sedang menjalani operasi patah tulang, sementara satu lainnya masih dalam tahap pemulihan pasca-operasi serupa. Selain itu, terdapat santri yang menjalani pemantauan intensif akibat cedera kepala, serta seorang santri yang berada dalam pengawasan khusus dari dokter urologi dan spesialis saraf. Priyo memastikan bahwa kondisi seluruh santri yang dirawat menunjukkan perkembangan yang positif.
Pemerintah Kabupaten Magelang menyatakan kesediaannya untuk menanggung biaya perawatan bagi santri yang tidak memiliki atau tidak mengaktifkan BPJS Kesehatan. Jumlah santri yang mendapatkan fasilitas ini belum diketahui secara pasti.
Tragedi Tembok Ambruk di Gontor 5
Sebagai informasi, insiden tembok kolam ambruk di Pondok Gontor 5 terjadi pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Material bangunan menimpa puluhan santri yang sedang mandi atau mengantre giliran mandi. Tim penyelamat mencatat 29 santri menjadi korban dalam kejadian tersebut, dengan empat santri dinyatakan meninggal dunia.
Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, menjelaskan bahwa kolam tersebut memiliki ketebalan 50 cm, panjang 15 meter, dan tinggi 3 meter. Proses evakuasi berlangsung sulit karena tebalnya fondasi yang menimpa tembok kamar mandi serta sempitnya celah ruangan.
"Yang meninggal rata-rata karena terhimpit fondasi dan mengalami fraktur di organ-organ vital," kata Basuki.
Seluruh korban dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Merah Putih untuk mendapatkan penanganan medis. Empat santri yang meninggal dunia adalah Wildan Syifaul Haq (Surabaya), Reyfhan Hafidz (Tangerang), Bima Arya (Surabaya), dan Fadhil Hanafi (Depok).