Lulusan Universitas Ternama di China Pilih Jualan Makanan Ringan daripada Kuliah di AS
Di tengah obsesi global terhadap pendidikan tinggi sebagai kunci kesuksesan, seorang pemuda asal China membuat pilihan yang tidak konvensional dan mengejutkan banyak pihak. Fei Yu, seorang mantan mahasiswa pascasarjana di Fudan University, Shanghai, memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan menolak tawaran beasiswa ke Amerika Serikat demi berjualan makanan ringan di pinggir jalan.
Keputusan Fei Yu ini tentu saja bukan tanpa alasan. Setelah berjuang keras untuk diterima di program studi Kesehatan Masyarakat Fudan University dengan latar belakang keluarga yang sederhana, Fei merasa tertekan dan mengalami depresi selama tahun pertamanya. Insomnia dan gangguan pencernaan menjadi teman sehari-harinya akibat stres yang ia rasakan. Tekanan untuk berprestasi dan memenuhi ekspektasi akademik yang tinggi ternyata berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisiknya.
Ketika kesempatan untuk melanjutkan studi ke Amerika Serikat datang, Fei Yu justru merasa ragu. Ia menyadari bahwa mengejar gelar master di universitas ternama tidak menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan. Ia merindukan kehidupan yang lebih sederhana, bebas dari tekanan akademik, dan memiliki interaksi sosial yang lebih bermakna.
Akhirnya, Fei Yu memutuskan untuk mengikuti kata hatinya dan meninggalkan dunia akademis. Ia mendirikan sebuah kedai makanan kaki lima di dekat Sichuan University, Chengdu, dan menjual mashed potato yang ternyata sangat digemari oleh para mahasiswa. Setiap hari, ia menyiapkan bahan-bahan dengan tekun selama empat jam sebelum membuka kedainya pada pukul 5 sore.
Tak disangka, usaha Fei Yu ini membuahkan hasil yang manis. Ia berhasil mendapatkan penghasilan yang cukup besar, bahkan lebih tinggi dari gaji seorang lulusan baru di kota besar. Lebih dari itu, Fei merasa lebih bahagia dan bebas dari tekanan psikologis yang selama ini menghantuinya.
"Aku tidak merasa malu sama sekali. Aku orang yang senang berkomunikasi dengan orang lain," ujar Fei Yu dengan bangga. Ia juga menambahkan bahwa latar belakang pendidikannya yang tinggi justru menarik perhatian banyak pelanggan yang penasaran dengan kisahnya.
Kisah Fei Yu ini menjadi viral di media sosial dan memicu perdebatan tentang makna kesuksesan dan kebahagiaan. Banyak orang yang kagum dengan keberaniannya untuk memilih jalan yang berbeda dan tidak terpaku pada norma-norma sosial yang ada. Namun, ada juga yang menyayangkan keputusannya dan menganggapnya sebagai tindakan yang sia-sia.
Terlepas dari pro dan kontra, kisah Fei Yu ini mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari gelar akademik atau jabatan yang tinggi. Kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana, seperti melakukan pekerjaan yang kita cintai, berinteraksi dengan orang lain, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.