Indonesia Tetap Menarik Investasi Baterai Kendaraan Listrik Meski LG Mengundurkan Diri

Meskipun LG Energy Solution menarik diri dari proyek pengembangan baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meyakinkan bahwa minat investor untuk sektor ini tetap tinggi. Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, menyatakan bahwa banyak investor potensial, termasuk dari Korea Selatan, siap untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh LG.

Shinta menjelaskan bahwa keputusan LG untuk mundur juga melibatkan pertimbangan dari pemerintah Indonesia. Selain itu, perubahan lanskap ekonomi global, termasuk kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump dan dampak Inflation Reduction Act (IRA) dari pemerintahan Presiden Joe Biden, memainkan peran penting dalam keputusan LG. IRA, yang berfokus pada iklim dan energi bersih, secara signifikan memengaruhi strategi investasi perusahaan-perusahaan Korea Selatan, memaksa mereka untuk menimbang prioritas investasi di Amerika Serikat.

"Keputusan ini tidak hanya didasarkan pada kondisi di Indonesia, tetapi juga pada pertimbangan komersial dan perubahan regulasi di Amerika Serikat," kata Shinta. LG, sebagai perusahaan global, harus menyesuaikan strategi mereka dengan perubahan-perubahan ini.

Sebelumnya, LG Energy Solution telah resmi mengumumkan pembatalan investasi mereka dalam proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia. Investasi yang direncanakan mencapai 7,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 129,8 triliun. LG beralasan bahwa keputusan ini diambil setelah mengevaluasi kondisi pasar kendaraan listrik global dan perubahan dalam lingkungan investasi.

Menurut sumber industri, salah satu faktor utama di balik mundurnya LG adalah fenomena EV chasm, yaitu perlambatan atau stagnasi permintaan kendaraan listrik di pasar global. Hal ini mendorong perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi besar.

Terlepas dari pembatalan investasi LG, Indonesia tetap menjadi tujuan menarik bagi investor di sektor baterai kendaraan listrik. Minat yang berkelanjutan dari berbagai investor menunjukkan potensi besar pasar EV Indonesia dan komitmen pemerintah untuk mengembangkan industri ini. Apindo optimis bahwa investasi baru akan segera mengalir ke Indonesia, mendukung pertumbuhan ekosistem EV nasional.