BRIN Kembangkan Konversi Mobil Konvensional ke Listrik: Langkah Strategis Menuju Transportasi Berkelanjutan
BRIN Kembangkan Konversi Mobil Konvensional ke Listrik: Langkah Strategis Menuju Transportasi Berkelanjutan
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Transportasi (PRTT) terus berupaya mengembangkan teknologi konversi mobil berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung transisi menuju energi bersih dan sistem transportasi berkelanjutan.
Alexander Christanto Budiman, seorang peneliti di BRIN, menekankan pentingnya pengembangan kendaraan listrik sebagai solusi strategis untuk efisiensi energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Ia menyatakan bahwa riset konversi mobil BBM ke listrik merupakan langkah krusial dalam mencapai target nasional terkait penurunan emisi.
Keunggulan Mobil Listrik
Mobil listrik menawarkan sejumlah keunggulan signifikan dibandingkan kendaraan konvensional, di antaranya:
- Emisi Nol: Mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas udara.
- Suara Mesin Senyap: Operasi mobil listrik jauh lebih senyap dibandingkan mobil BBM, mengurangi polusi suara di lingkungan perkotaan.
- Perawatan Minimal: Mobil listrik memiliki komponen yang lebih sedikit dan sederhana dibandingkan mobil BBM, sehingga memerlukan perawatan yang lebih sedikit.
- Pengisian Daya Mudah: Pengisian daya mobil listrik dapat dilakukan di rumah atau di stasiun pengisian daya publik.
Sunarto Kaleg, peneliti PRTT BRIN lainnya, menjelaskan bahwa proses konversi melibatkan penggantian sistem penggerak mesin pembakaran internal dengan motor listrik yang ditenagai oleh baterai. Pendekatan ini menawarkan alternatif ekonomis bagi pemilik kendaraan BBM yang masih layak pakai, dibandingkan dengan membeli mobil listrik baru.
Proses Konversi
Proses konversi mobil BBM ke listrik meliputi beberapa tahapan utama:
- Penggantian Komponen: Mesin, radiator, knalpot, tangki BBM, dan alternator diganti dengan sistem penggerak listrik baru.
- Perancangan dan Pemasangan Baterai: Baterai dirancang dan dipasang di lokasi yang sesuai di dalam kendaraan.
- Pengkabelan dan Sistem Kelistrikan: Sistem pengkabelan dan kelistrikan dirancang dan dipasang untuk menghubungkan semua komponen listrik.
- Pengujian dan Sertifikasi: Setelah konversi selesai, kendaraan menjalani serangkaian pengujian fungsi dan uji coba jalan. Sertifikasi dari Dinas Perhubungan mungkin diperlukan.
PRTT BRIN telah berhasil mengonversi berbagai jenis mobil BBM menjadi kendaraan listrik, termasuk mobil klasik Ford Cortina MK1 tahun 1965. Proyek-proyek ini menunjukkan potensi konversi sebagai solusi yang layak dan berkelanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara di Indonesia.
Dalam proses riset konversi mobil BBM ke listrik, PRTT menetapkan sejumlah parameter penting, seperti target jarak tempuh, performa kendaraan, dan efisiensi biaya konversi.Parameter ini sangat penting untuk memastikan mobil listrik hasil konversi dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan terjangkau secara ekonomis.