Perubahan Rute Kepulangan: Sejumlah Kloter Haji Dialihkan ke Madinah Akibat Keterbatasan Slot Penerbangan di Jeddah

Kementerian Agama Republik Indonesia mengumumkan adanya perubahan rencana kepulangan bagi sejumlah kelompok terbang (kloter) jemaah haji. Pengalihan ini disebabkan oleh kendala ketersediaan slot penerbangan di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, menjelaskan bahwa sebanyak 36 kloter yang seharusnya dijadwalkan kembali ke tanah air melalui Jeddah, kini akan diterbangkan dari Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah. Keputusan ini diambil sebagai solusi atas keterbatasan slot penerbangan yang dihadapi oleh maskapai penerbangan.

"Sebanyak 36 kloter, yang sebagian besar berasal dari gelombang pertama, yang sedianya diterbangkan oleh Garuda Indonesia, akan kembali ke Indonesia melalui Madinah karena tidak tersedianya slot penerbangan di Jeddah," ungkap Hilman Latief dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta.

Lebih lanjut, Hilman Latief menegaskan bahwa pihak maskapai penerbangan akan bertanggung jawab penuh atas segala dampak yang timbul akibat perubahan rute kepulangan ini. Beberapa embarkasi yang diperkirakan akan terdampak meliputi:

  • Embarkasi Lombok
  • Embarkasi Makassar
  • Embarkasi Jakarta Pondok Gede

"Kemungkinan masih akan ada jemaah dari tiga embarkasi ini yang akan kembali melalui Madinah," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan negosiasi intensif terkait pengalihan 36 kloter tersebut. Diskusi dilakukan bersama Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) untuk mencari solusi terbaik.

"Kami terus berupaya dan berdiskusi dengan GACA. Mereka terbuka untuk berdiskusi setelah mendapatkan konfirmasi dari negara-negara lain mengenai jumlah slot yang tersedia selama masa kepulangan," jelas Ade R Susardi.

Ade R Susardi juga menambahkan bahwa masih ada peluang bagi 36 kloter tersebut untuk tetap kembali melalui Jeddah. Namun, ia memastikan bahwa seluruh keberangkatan jemaah haji telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

"Pengalaman tahun lalu menunjukkan bahwa lebih dari setengah jadwal kepulangan yang awalnya direncanakan melalui Madinah dapat dialihkan kembali ke Jeddah," ungkapnya.

"Untuk keberangkatan, semuanya sudah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," pungkas Ade R Susardi.