Emisi Kendaraan Bermotor Dominasi Polusi Udara Saat Musim Kemarau, KLHK Minta Pengelola Jalan Tol Terlibat
Peningkatan konsentrasi polutan di udara, khususnya saat musim kemarau, menjadi perhatian serius Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Berdasarkan data terbaru, emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor diperkirakan menjadi kontributor utama pencemaran udara, dengan persentase mencapai 42 hingga 57 persen. Kondisi ini jauh lebih tinggi dibandingkan saat musim penghujan, di mana kontribusi kendaraan bermotor berkisar antara 32 hingga 41 persen.
Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Rasio Ridho Sani, menekankan bahwa tingginya angka tersebut menunjukkan korelasi signifikan antara aktivitas kendaraan bermotor dan kualitas udara yang buruk. Kemacetan, yang kerap terjadi di jalan tol dan ruas jalan utama perkotaan, semakin memperparah situasi ini. Gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan yang terjebak kemacetan meningkatkan konsentrasi polutan seperti partikel debu (PM2.5 dan PM10), nitrogen oksida (NOx), dan karbon monoksida (CO) di udara.
Menyadari dampak yang signifikan ini, KLHK mendorong keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk pengelola jalan tol, dalam upaya pengendalian pencemaran udara. Pengelola jalan tol, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kawasan tersebut, diharapkan dapat berkontribusi melalui berbagai cara:
- Penambahan Ruang Terbuka Hijau: Memperluas area hijau di rest area dan sepanjang koridor jalan tol dengan menanam pohon dan vegetasi lainnya. Tanaman berperan penting dalam menyerap karbon dioksida (CO2), salah satu gas rumah kaca utama, serta polutan udara lainnya.
- Pemantauan Kualitas Udara: Melakukan pemantauan kualitas udara secara berkala di titik-titik strategis di sekitar jalan tol. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber pencemaran dan mengambil tindakan yang tepat.
Selain itu, KLHK juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kendaraan bermotor dan beralih ke transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti transportasi umum, sepeda, atau berjalan kaki. Upaya kolektif dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat.