Kondisi Memprihatinkan JPO Paledang Bogor: Pengguna Keluhkan Minimnya Perawatan

Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang di Kota Bogor menuai keluhan dari masyarakat. Pasalnya, fasilitas publik yang vital ini tampak kurang terawat. Pantauan di lokasi menunjukkan sejumlah kerusakan yang cukup signifikan, menimbulkan kekhawatiran bagi para pejalan kaki yang setiap hari melintasinya.

Kerusakan paling mencolok adalah kondisi atap JPO yang nyaris tidak ada. Banyak bagian atap yang hilang atau berlubang, sehingga pejalan kaki akan langsung terpapar hujan. Selain itu, besi-besi penyangga jembatan juga terlihat berkarat, menandakan kurangnya perawatan dan berpotensi membahayakan struktur jembatan. Lantai jembatan yang terbuat dari semen juga mengalami retak-retak, dan terdapat genangan air di beberapa titik.

Di salah satu ujung jembatan yang mengarah ke Stasiun Bogor, terlihat aktivitas pedagang kaki lima yang memanfaatkan area tersebut untuk berjualan. Beberapa pedagang menjajakan casing handphone, sementara yang lain menjual makanan dan minuman. Bahkan, ada pedagang kopi yang menggantungkan barang dagangannya pada besi-besi jembatan yang berlubang, menciptakan pemandangan yang kurang tertib dan berpotensi mengganggu lalu lintas pejalan kaki.

JPO Paledang sendiri merupakan penghubung penting bagi para pengguna KRL Commuter Line, khususnya mereka yang datang dari wilayah Paledang dan hendak menuju ke Stasiun Bogor. Pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari, jembatan ini ramai dilintasi oleh pejalan kaki.

Risma, seorang warga Cikaret, Kota Bogor, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi JPO Paledang. Ia mengaku setiap hari menggunakan jembatan tersebut untuk menuju Stasiun Bogor, namun merasa tidak nyaman dengan kondisinya yang tidak terawat. "Atap-atapnya sudah pada rusak, banyak berlubang. Kalau hujan sudah pasti kehujanan juga," ujarnya.

Adi, warga Pancasan, memilih untuk menyeberang jalan melalui depan Alun-alun Kota Bogor meskipun harus berjalan lebih jauh. Ia merasa lebih aman dengan cara tersebut. "Daripada naik jembatan, mending nyebrang lewat depan Alun-alun. Nggak berisiko juga kan. Enggak apa-apa jalan sedikit jauh, yang penting aman," katanya.

Kondisi JPO Paledang yang memprihatinkan ini membutuhkan perhatian serius dari pihak terkait. Perawatan dan perbaikan mendesak diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pejalan kaki yang mengandalkan fasilitas tersebut. Keberadaan pedagang kaki lima di area jembatan juga perlu ditertibkan agar tidak mengganggu lalu lintas dan estetika lingkungan. Perlu adanya solusi komprehensif agar JPO Paledang dapat berfungsi optimal sebagai fasilitas publik yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.