Program Makan Bergizi Gratis di Kotagede Terhenti, Ribuan Siswa Terdampak

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kotagede, Yogyakarta, mengalami penghentian sementara pasca libur Lebaran 2025. Akibatnya, ribuan siswa di wilayah tersebut belum dapat menikmati manfaat dari program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak.

Menurut data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, diperkirakan antara 2.500 hingga 3.000 siswa di Kotagede terkena dampak dari penangguhan program ini. Pihak Disdikpora menjelaskan bahwa peran mereka dalam program MBG terbatas pada pendataan sekolah-sekolah yang menjadi target penerima manfaat.

Saat ini, program MBG dilaporkan masih berjalan di dua kecamatan lain di Yogyakarta, yaitu Mergangsan dan Umbulharjo. Bahkan, Walikota Yogyakarta sempat melakukan peninjauan langsung pelaksanaan program di wilayah Karangkajen, Mergangsan.

Menanggapi penghentian MBG di Kotagede, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyatakan keterbatasan wewenang karena program ini berada di bawah kendali Badan Gizi Nasional (BGN). Dengan demikian, Pemkot tidak memiliki otoritas langsung untuk memutuskan kelanjutan atau perubahan dalam pelaksanaan program MBG.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mengkonfirmasi bahwa salah satu sekolah tingkat SMA/SMK, yaitu SMA 5 Yogyakarta, juga mengalami penghentian sementara program MBG. Namun, untuk SMK Kasihan dan SMK 4, program tersebut masih tetap berjalan.

Kepala Disdikpora DIY, Suhirman, menduga bahwa penghentian program MBG di beberapa sekolah disebabkan oleh permasalahan administrasi. Meskipun demikian, detail lebih lanjut mengenai permasalahan administrasi tersebut belum diungkapkan secara rinci.

Berikut daftar wilayah yang masih menjalankan program MBG:

  • Mergangsan
  • Umbulharjo
  • SMK Kasihan
  • SMK 4

Program MBG merupakan inisiatif penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, yang pada gilirannya dapat mendukung kesehatan dan prestasi belajar mereka. Penghentian sementara program ini di Kotagede menjadi perhatian serius, dan diharapkan pihak-pihak terkait dapat segera menemukan solusi agar program ini dapat kembali berjalan dan memberikan manfaat bagi ribuan siswa yang membutuhkan.