Banjir Bekasi: Kepala Desa Buni Bakti Desak Bupati Segera Tanggapi Bencana di Wilayah Utara

Banjir Bekasi: Tanggapan Bupati Dinilai Lamban, Warga Babelan Mengeluh

Banjir yang melanda Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi sejak Selasa, 3 Maret 2025, hingga kini belum mendapatkan perhatian langsung dari Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang. Hal ini memicu kritik keras dari Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi, yang mendesak Bupati untuk segera turun tangan membantu warga yang terdampak bencana. Lebih dari 11.000 jiwa di 36 RT dari 17 RW di Desa Buni Bakti terdampak banjir yang mencapai ketinggian hampir dua meter pada hari-hari awal kejadian. Meskipun ketinggian air kini telah surut menjadi sekitar 50 sentimeter, dampak yang ditimbulkan masih sangat signifikan.

Sidi Sumardi menyampaikan keprihatinannya atas lambannya respons pemerintah daerah. Ia merasa wilayah utara Bekasi, termasuk Babelan dan Tarumajaya, seakan dianaktirikan. "Jangan dianaktirikan kita yang di utara," tegas Sidi Sumardi dalam pernyataannya kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2025). Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, Bupati belum sekalipun mengunjungi wilayah yang terdampak banjir di utara Bekasi, termasuk Babelan dan Tambun Utara. Kekecewaan ini semakin diperparah dengan kondisi warga yang masih menderita akibat banjir yang belum surut sepenuhnya. Sidi Sumardi berharap Bupati Ade Kuswara Kunang dapat menunjukkan respons yang lebih cepat dan tanggap terhadap penderitaan masyarakat yang terdampak bencana ini, mengingat luasnya wilayah Kabupaten Bekasi yang membutuhkan perhatian merata.

Penyebab Banjir dan Kerusakan:

Banjir di Desa Buni Bakti diakibatkan oleh meluapnya Kali CBL setelah menerima kiriman air dari Sungai Cikeas dan Kali Bekasi pada Selasa pagi. Situasi ini diperburuk oleh jebolnya tanggul di RT 14 RW/08 yang mengakibatkan 200 hektar area persawahan turut terendam. Kejadian ini menunjukkan pentingnya pemeliharaan infrastruktur penanggulangan banjir di wilayah tersebut. Kejadian ini menimbulkan kerugian material yang cukup besar bagi warga, yang tidak hanya kehilangan tempat tinggal sementara, tetapi juga lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan mereka. Pemulihan dari bencana ini memerlukan upaya bersama dan langkah-langkah konkret dari pemerintah daerah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Harapan Warga:

Warga Desa Buni Bakti berharap agar pemerintah daerah tidak hanya memberikan bantuan sementara, tetapi juga melakukan langkah-langkah strategis untuk mencegah terjadinya banjir di masa mendatang. Hal ini meliputi perbaikan dan perawatan infrastruktur, khususnya tanggul-tanggul yang rawan jebol, serta sistem peringatan dini yang lebih efektif. Perhatian yang cepat dan serius dari pemerintah sangatlah penting untuk meringankan penderitaan warga dan memastikan pemulihan pasca-banjir berjalan dengan lancar dan efisien. Minimnya respon Bupati hingga saat ini menjadi sorotan utama yang membutuhkan penjelasan dan tindakan konkret dari pemerintah daerah.

Daftar Titik Terdampak Banjir:

  • 36 RT
  • 17 RW
  • 11.000 jiwa terdampak
  • 200 hektar sawah terendam