Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan delegasi pengusaha Korea Selatan di Istana Kepresidenan menghasilkan sejumlah kabar baik terkait investasi di Indonesia. Salah satu poin utama yang diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, adalah rencana peresmian pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon pada bulan September hingga Oktober 2025.

Menko Airlangga menjelaskan bahwa Lotte menawarkan peluang bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam pengembangan proyek petrokimia tersebut. Presiden Prabowo menyambut baik tawaran ini dan secara prinsip menyetujui keterlibatan Indonesia. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata (Danantara) akan ditugaskan untuk mengkaji dan menindaklanjuti potensi investasi ini.

Selain Lotte Chemical, beberapa perusahaan Korea Selatan lainnya juga memberikan laporan terkait investasi dan rencana ekspansi mereka di Indonesia, diantaranya :

• KB Financial: Melaporkan perkembangan terkait investasi mereka di Bank Bukopin.
• Hyundai Motor: Menyampaikan kinerja perusahaan mereka di Indonesia.
• POSCO (Pohang Steel): Bekerja sama dengan Krakatau Steel (KRAS) untuk memasuki fase kedua pembangunan fasilitas produksi baja dengan kapasitas 10 juta ton.
• Ecopro: Melakukan investasi senilai hampir US$ 500 juta di Morowali untuk membangun pabrik katoda prekursor dan smelter nikel.
• KCC Glass: Berencana untuk melakukan ekspansi investasi di Batang, Jawa Tengah, dengan harapan mendapatkan harga gas dalam negeri yang kompetitif.
• LX International: Perusahaan yang bergerak di bidang batu bara dan nikel, berencana untuk melanjutkan investasi hingga mencapai US$ 500 juta.

Airlangga Hartarto menambahkan bahwa para pengusaha Korea Selatan tersebut mengapresiasi keterbukaan dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan ini diharapkan dapat mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan, serta mendorong investasi lebih lanjut di berbagai sektor strategis.