Menelusuri Akulturasi Budaya: Jejak Tionghoa Benteng di Tangerang
Di tengah gemerlap modernisasi Kota Tangerang, tersembunyi sebuah warisan budaya yang kaya dan unik: Tionghoa Benteng. Lebih dari sekadar catatan sejarah, budaya ini merupakan denyut nadi yang menghidupi dan mewarnai kota. Akulturasi budaya ini menjadi bukti bagaimana identitas lokal dapat berkembang dan beradaptasi seiring waktu.
Komunitas Tionghoa Benteng, yang namanya terinspirasi dari benteng pertahanan Belanda di masa lampau, adalah perpaduan harmonis antara tradisi Tiongkok dan budaya Nusantara. Mereka bukan sekadar pendatang, melainkan bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas Tangerang. Perkawinan budaya ini menghasilkan sebuah identitas yang khas dan otentik.
Untuk memahami lebih dalam tentang Tionghoa Benteng, perjalanan dapat dimulai dari Klenteng Boen Tek Bio, salah satu klenteng tertua di Tangerang yang berdiri sejak tahun 1684. Klenteng ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan budaya bagi masyarakat Tionghoa Benteng. Setiap tahun, perayaan Cap Go Meh dan Ceng Beng di klenteng ini menarik ribuan pengunjung dari berbagai latar belakang.
Perayaan ini dimeriahkan dengan:
- Arak-arakan
- Musik tradisional
- Kuliner khas, seperti kue keranjang.
Semua ini menyatukan masyarakat dalam semangat kebersamaan.
Kuliner Tionghoa Benteng juga menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Laksa Benteng, hidangan khas Tangerang dengan cita rasa rempah yang kaya, disajikan dengan ketupat dan telur rebus. Kue rangi Benteng, perpaduan legit antara kelapa, gula merah, dan sentuhan rasa oriental, juga menjadi favorit banyak orang. Warung-warung kecil di Kawasan Pasar Lama menjadi surga bagi para pecinta kuliner tradisional.
Seiring berjalannya waktu, banyak generasi muda Tionghoa Benteng yang tinggal di luar kawasan tradisional dan bekerja di sektor modern. Akibatnya, mereka mungkin tidak lagi fasih berbahasa dalam dialek nenek moyang mereka. Namun, semangat untuk melestarikan warisan budaya tetap menyala.
Berbagai komunitas lokal dan penggerak budaya terus berupaya menjaga agar warisan ini tidak punah. Salah satu upaya tersebut adalah Benteng Heritage Walk, sebuah tur budaya yang memperkenalkan sejarah dan kehidupan komunitas Tionghoa Benteng kepada publik secara langsung. Melalui tur ini, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat Tionghoa Benteng, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, dan mencicipi kuliner khas.
Keberadaan Tionghoa Benteng di Kota Tangerang adalah bukti nyata bagaimana budaya dapat berdialog, berpadu, dan bertahan dalam menghadapi perubahan zaman. Kisah mereka mengingatkan kita bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan sumber kekuatan untuk tumbuh bersama dalam harmoni keberagaman Indonesia.