Perbaikan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Cakung, Jakarta Timur, akhirnya dimulai, memicu respons positif dari warga sekitar yang telah lama menantikan pembenahan fasilitas tersebut. JPO ini sebelumnya mengalami kerusakan akibat aksi pencurian besi yang terjadi beberapa waktu lalu.

Adi, seorang pedagang kelontong di dekat JPO, menuturkan bahwa ini adalah kali pertama ia menyaksikan perbaikan JPO Cakung sejak mengalami kerusakan. "Seingat saya, sejak rusak, baru kali ini ada perbaikan," ujarnya, Senin (28/4/2025).

Ia menambahkan bahwa hilangnya besi-besi JPO mulai terasa sejak proyek pembangunan Tol Kelapa Gading - Pulogebang berlangsung beberapa tahun silam. "Waktu pembangunan tol itu, besi JPO dan halte mulai banyak yang hilang," jelasnya. Adi mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa pelaku pencurian tersebut, karena warungnya tutup pada pukul 20.00 WIB. Ia menduga aksi pencurian biasanya terjadi pada malam hari.

Nisa, pemilik warung nasi di sekitar lokasi, membenarkan kondisi JPO yang memprihatinkan. Ia mengungkapkan bahwa meskipun berbahaya dan tanpa pembatas, warga tetap nekat menggunakan JPO untuk menyeberang. "Sudah lama ini besinya dicuri. Walaupun bahaya karena tidak ada pembatas, warga tetap saja menyeberang," katanya.

Warga memilih melintasi JPO karena menyeberang langsung di jalan raya sangat berisiko. Lalu lintas kendaraan, terutama truk tronton, sangat padat dan melaju dengan kecepatan tinggi, terutama saat kondisi jalanan sepi.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Bina Marga Jakarta, Wiwik Wahyuni, menjelaskan bahwa perbaikan JPO Tipar di Cakung diperkirakan akan memakan waktu satu hingga dua bulan. Saat ini, JPO tersebut belum dapat digunakan oleh masyarakat karena masih dalam tahap pengerjaan oleh tim Dinas Marga. "Perbaikan ini dilakukan agar JPO dapat segera beroperasi secara optimal," ujarnya.

Selain JPO di Cakung, pemerintah kota juga berencana melakukan perbaikan serupa pada beberapa JPO lain di wilayah Jakarta.