PT PAL Jalin Kemitraan Strategis dengan Krakatau Steel dan Pertamina Guna Optimalisasi TKDN dan Ekspansi Pasar
PT PAL Indonesia (Persero) mengambil langkah strategis dalam upaya meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan memperluas cakupan pasar melalui kolaborasi dengan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka, yaitu PT Krakatau Steel (Persero) dan PT Pertamina.
Kemitraan dengan Krakatau Steel difokuskan pada pemenuhan kebutuhan material baja untuk industri manufaktur kapal, termasuk kapal-kapal militer. Kolaborasi ini mencakup pengembangan industri baja nasional melalui penguatan ekosistem industri perkapalan dalam negeri, serta pengembangan riset dan kajian teknis bersama terkait penelitian, pengujian, analisis, dan pengembangan penggunaan material baja dalam industri perkapalan. PT PAL menargetkan untuk menyinergikan kebutuhan baja secara komprehensif dengan Krakatau Steel sehingga seluruh kebutuhan baja untuk pembangunan kapal dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada impor dan mendorong pertumbuhan industri baja nasional.
Selain itu, PT PAL juga menjalin kolaborasi dengan PT Pertamina untuk memperluas jangkauan pasarnya. Kemitraan ini membuka peluang bagi PT PAL untuk terlibat dalam rencana pembangunan ratusan kapal Pertamina, termasuk kapal tanker. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi PT PAL dan memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri perkapalan nasional.
Direktur Pemasaran PT PAL, Wiyono Komodjojo, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Krakatau Steel dan Pertamina merupakan bagian dari upaya menciptakan industri manufaktur yang lebih luas dan mandiri. Tujuannya adalah untuk memproduksi komponen-komponen pembuatan kapal di dalam negeri yang selama ini masih diimpor. Komponen-komponen tersebut meliputi pompa, pipa, fitting, valve, dan berbagai komponen lainnya. Dengan memproduksi komponen-komponen ini di dalam negeri, PT PAL berharap dapat meningkatkan TKDN secara signifikan dan mendorong pertumbuhan industri pendukung perkapalan.
Lebih lanjut, PT PAL juga berupaya menarik investor asing untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik atau industri kapal di Indonesia. Potensi industri kapal di Indonesia dinilai sangat besar, dengan nilai investasi yang signifikan untuk setiap komponen kapal. Sebagai contoh, satu mesin kapal dapat bernilai hingga 25 juta dollar AS. Dengan menarik investasi asing, PT PAL berharap dapat mengembangkan industri perkapalan dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja baru.
Inisiatif strategis ini menunjukkan komitmen PT PAL dalam mengembangkan industri perkapalan nasional yang berdaya saing global dan berkontribusi pada kemandirian ekonomi Indonesia. Dengan menggandeng Krakatau Steel dan Pertamina, serta menarik investasi asing, PT PAL optimis dapat mencapai tujuan tersebut dan menjadi pemain utama dalam industri perkapalan regional.