OJK Restui Langkah Bank DKI untuk Melantai di Bursa Saham
Rencana PT Bank DKI untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapat dukungan penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa meskipun belum ada pengajuan resmi terkait IPO tersebut, pihaknya menyambut baik inisiatif yang diusung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Mahendra Siregar menegaskan komitmen OJK untuk mendukung realisasi IPO Bank DKI. Pernyataan ini disampaikan di hadapan wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (28/4/2025). Lebih lanjut, Mahendra menyoroti upaya berkelanjutan yang dilakukan Bank DKI dalam memperkuat infrastruktur layanan perbankan digitalnya. Langkah ini menjadi krusial menyusul adanya keluhan dari sejumlah nasabah terkait gangguan transaksi yang sempat terjadi. OJK memberikan perhatian serius terhadap isu ini, terlepas dari rencana IPO yang tengah digodok.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menyampaikan niat untuk membawa Bank DKI menjadi perusahaan publik melalui IPO. Pernyataan ini disampaikan saat rapat terbatas bersama Direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta pada Selasa (8/4/2025). Dalam kesempatan tersebut, Pramono Anung menekankan pentingnya pembenahan sistem perbankan digital Bank DKI sebagai prasyarat kelancaran proses IPO. Gubernur memberikan target waktu yang ambisius, yakni penyelesaian dalam waktu maksimal enam bulan.
Pramono Anung menginstruksikan Dewan Direksi Bank DKI untuk segera menindaklanjuti perbaikan sistem digital. Hal ini ditegaskan sebagai langkah preventif untuk menghindari terulangnya gangguan layanan yang dapat menghambat proses IPO. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaruh harapan besar pada Bank DKI untuk menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah melalui peningkatan layanan dan inovasi digital setelah IPO terealisasi.
OJK memandang IPO Bank DKI sebagai langkah strategis untuk meningkatkan permodalan dan kapasitas bank dalam mendukung pembangunan di Jakarta. Dengan menjadi perusahaan terbuka, Bank DKI diharapkan dapat menarik investasi yang lebih besar dan meningkatkan tata kelola perusahaan yang lebih baik. Dukungan OJK ini menjadi angin segar bagi Bank DKI untuk merealisasikan ambisinya menjadi bank yang lebih modern dan kompetitif di era digital.
Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- OJK mendukung rencana IPO Bank DKI.
- Bank DKI tengah fokus membenahi sistem perbankan digital.
- Gubernur DKI Jakarta menargetkan IPO selesai dalam 6 bulan.
- Pembenahan sistem digital menjadi prioritas utama.
- IPO diharapkan meningkatkan permodalan dan tata kelola Bank DKI.