Tragedi di Teluk Kendari: Pencarian Korban yang Diduga Melompat dari Jembatan Berakhir
Tim SAR Gabungan telah mengakhiri operasi pencarian seorang wanita muda, Riski Nurul (19), yang dilaporkan melompat dari Jembatan Teluk Kendari. Pencarian intensif selama beberapa hari membuahkan hasil pada Senin (28/4/2025), dengan ditemukannya jenazah korban di kedalaman 12 meter di sekitar perairan Teluk Kendari.
Amiruddin A.S., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, mengkonfirmasi penemuan tersebut. "Tim SAR Gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sekitar 67 meter arah timur laut dari titik perkiraan korban jatuh," ujarnya dalam keterangan resmi. Proses pencarian melibatkan penyisiran area Teluk Kendari serta penyelaman oleh tim SAR. Sebelum jasad korban ditemukan, tim penyelam menemukan telepon genggam milik Riski sekitar 10 meter dari lokasi dugaan tempat ia terjatuh.
Setelah penemuan, jenazah Riski dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman. Dengan ditemukannya korban, Amiruddin menyatakan operasi SAR secara resmi ditutup. Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Menurut keterangan Iptu Ld Hamsil Hamzah, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Kendari KP3, sebelum kejadian tragis tersebut, Riski Nurul sempat membeli siomai dari seorang pedagang bernama Alfi di sekitar Jembatan Teluk Kendari. Alfi menuturkan bahwa korban datang seorang diri mengendarai sepeda motor. Setelah membeli siomai, Riski kemudian pergi.
Tidak lama kemudian, Alfi mendengar teriakan warga yang melaporkan adanya seseorang yang melompat ke laut. Setelah diperiksa, ditemukan sepeda motor yang diduga milik korban terparkir di dekat jembatan. Alfi dan warga segera menghubungi nelayan setempat dan memulai pencarian awal.
Catatan Redaksi: Apabila Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami depresi atau pikiran untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Layanan konseling dan dukungan psikologis tersedia untuk membantu individu melewati masa-masa sulit. Anda dapat mencari informasi dan bantuan melalui situs web Into the Light Indonesia atau menghubungi hotline kesehatan jiwa terdekat.