Lindungi Hati Anda: Strategi Efektif Mencegah Hepatitis B dan C

Hepatitis, penyakit peradangan hati, menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian akibat penyakit menular di seluruh dunia setelah tuberkulosis. Namun, kabar baiknya, infeksi virus yang menyerang organ vital ini sangat bisa dicegah melalui berbagai langkah preventif.

Peradangan pada hati dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik infeksi maupun non-infeksi. Infeksi virus merupakan penyebab utama hepatitis, dengan jenis virus yang paling umum meliputi hepatitis A, B, dan C. Setiap jenis virus memiliki karakteristik penularan dan tingkat keparahan yang berbeda.

Cara Penularan Hepatitis B dan C

Hepatitis B dan C umumnya menular melalui kontak darah. Berikut adalah rincian cara penularan kedua jenis hepatitis ini:

  • Hepatitis B: Penularan paling sering terjadi dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan skrining hepatitis B.
  • Hepatitis C: Penularan umumnya terjadi melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril, termasuk pada pengguna narkoba, pembuatan tato, dan tindik (piercing). Penggunaan alat-alat medis yang tidak steril juga dapat menjadi sumber penularan.

Dr. Steven Zulkifly, Sp.PD, dari RS Siloam Kebon Jeruk menekankan pentingnya menghindari faktor risiko penularan hepatitis C, terutama penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Infeksi hepatitis B akut pada sebagian besar kasus dapat sembuh dengan sendirinya dan membentuk antibodi terhadap virus. Namun, pada sebagian kecil kasus, infeksi dapat berkembang menjadi hepatitis B kronis. Kondisi kronis ini dapat memicu komplikasi serius seperti sirosis hati (pengerasan dan pengecilan hati) dan kanker hati.

Hepatitis B dan C merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kerusakan hati permanen. Sayangnya, gejala seringkali tidak terasa sampai kerusakan hati sudah cukup parah. Gejala seperti pembesaran perut akibat penumpukan cairan (ascites) biasanya baru muncul setelah 10-20 tahun infeksi.

Pencegahan Hepatitis: Kunci Melindungi Kesehatan Hati

Mengingat hepatitis adalah penyakit yang dapat dicegah, langkah-langkah pencegahan menjadi sangat penting. Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat dilakukan:

  • Vaksinasi: Vaksinasi merupakan cara efektif untuk mencegah hepatitis A dan B. Vaksin hepatitis B diberikan sebanyak tiga kali: saat bayi baru lahir, usia satu bulan, dan usia enam bulan. Vaksinasi lengkap memberikan perlindungan seumur hidup.
  • Hindari Penggunaan Jarum Suntik Tidak Steril: Penggunaan jarum suntik yang tidak steril merupakan faktor risiko utama penularan hepatitis C. Hindari penggunaan narkoba suntik dan pastikan tato dan tindik dilakukan di tempat yang terpercaya dengan peralatan yang steril.
  • Praktik Seks Aman: Hindari perilaku seks berisiko untuk mencegah penularan hepatitis B.

Sayangnya, belum ada vaksin untuk hepatitis C. Namun, dalam 10 tahun terakhir, telah tersedia obat DAA (Direct Acting Antiviral) yang efektif untuk mengobati hepatitis C. Obat ini harus dikonsumsi secara teratur selama 3-6 bulan, tergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Deteksi dini hepatitis B melalui pemeriksaan darah sangat penting karena infeksi seringkali bersifat menahun tanpa gejala. Jika terdeteksi pada fase kronis, pengobatan menjadi lebih sulit dan kurang efektif. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini adanya infeksi hepatitis.