Kelahiran dan Masa Kecil Nabi Muhammad SAW: Kilas Balik Peristiwa Penting di Rabiul Awal
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada bulan Rabiul Awal, bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Sejarah mencatat kelahiran beliau bertepatan dengan Tahun Gajah, sebuah peristiwa penting yang terjadi sekitar tahun 570 atau 571 Masehi.
Tahun Gajah dan Kelahiran Nabi
Tahun tersebut dinamakan Tahun Gajah karena pada tahun itu, Abrahah, gubernur Jenderal Najasyi Habasyah di Yaman, memimpin pasukan bergajah untuk menghancurkan Kakbah di Makkah. Peristiwa ini terjadi sekitar 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Allah SWT kemudian menggagalkan rencana Abrahah dengan mengirimkan burung Ababil yang membawa batu-batu dari neraka, menghancurkan pasukan gajah tersebut.
Masa Kecil yang Penuh Ujian
Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim, karena ayahnya, Abdullah, telah wafat sebelum beliau dilahirkan. Setelah lahir, beliau diasuh oleh Halimah As-Sa'diyah, seorang ibu susu dari perkampungan Bani Sa'ad. Kehadiran Nabi Muhammad SAW membawa berkah bagi perkampungan tersebut, yang sebelumnya kering dan gersang. Kambing-kambing di sana menjadi lebih subur dan menghasilkan banyak susu, sehingga penduduk Bani Sa'ad menggembalakan ternak mereka di ladang milik Halimah.
Halimah meminta izin untuk terus mengasuh Nabi Muhammad SAW lebih lama, karena keberkahan yang dibawa oleh beliau. Aminah, ibu kandung Nabi Muhammad SAW, mengizinkan Halimah untuk mengasuh putranya sampai usia 6 tahun.
Kehilangan Ibu di Usia Muda
Ketika Nabi Muhammad SAW berusia 6 tahun, Aminah meninggal dunia dalam perjalanan pulang ke Makkah setelah mengunjungi pamannya dari Bani Adi bin An-Najjar di Madinah. Di tempat itu pula ayah Nabi Muhammad SAW dimakamkan. Setelah kehilangan ibunya, Nabi Muhammad SAW menjadi yatim piatu dan diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, dua tahun kemudian, Abdul Muthalib juga meninggal dunia.
Dibawah Asuhan Paman
Setelah kakeknya meninggal, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh pamannya dari pihak ayah, Abu Thalib. Abu Thalib menyayangi Nabi Muhammad SAW dengan sepenuh hati dan mengajarinya untuk bekerja keras. Beliau bahkan mengajak Nabi Muhammad SAW berdagang ke luar Makkah.