Peningkatan Keamanan di Puskesmas Geger Usai Insiden Penganiayaan Picu Kerumunan

Bangkalan, Jawa Timur -

Situasi di Puskesmas Geger, Bangkalan, menjadi perhatian utama aparat kepolisian setelah beredar video yang menunjukkan kerumunan massa dengan beberapa orang membawa senjata tajam. Insiden ini merupakan buntut dari kasus penganiayaan yang terjadi sebelumnya di wilayah Embong Sempal, Kecamatan Geger.

Video yang viral di media sosial menunjukkan sekelompok orang berusaha memasuki Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Geger. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria berbusana muslim mencoba menerobos masuk sambil menghunus senjata tajam, namun berhasil dihalau oleh warga dan seorang wanita.

Kepolisian Resor (Polres) Bangkalan bergerak cepat menanggapi laporan mengenai kerumunan tersebut. Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, membenarkan kejadian itu dan menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari Kapolsek Geger. Insiden ini dipicu oleh penganiayaan yang melibatkan dua orang di kawasan Embong Sempal. Keduanya mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan medis. Salah satu korban dirawat di Puskesmas Geger, sementara yang lainnya mendapatkan penanganan medis di tempat lain.

Untuk mengantisipasi eskalasi situasi, Polres Bangkalan telah mengerahkan sejumlah personel ke lokasi kejadian. Puluhan personel disiagakan di kawasan SGB dan Kecamatan Geger untuk mencegah terjadinya aksi massa yang tidak diinginkan. Wakapolres Bangkalan bersama tiga Kapolsek dari rayon tujuh, yaitu Kapolsek Arosbaya, Kapolsek Klampis, dan Kapolsek Geger, berada di lokasi untuk memantau situasi. Selain itu, 30 personel Samapta juga ditambahkan untuk memperkuat pengamanan.

AKBP Hendro Sukmono menambahkan bahwa situasi di depan Puskesmas Geger berangsur kondusif setelah warga membubarkan diri. Namun, aparat kepolisian tetap berjaga-jaga untuk memastikan keamanan dan ketertiban. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya penganiayaan yang memicu kerumunan massa tersebut.

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Pihak kepolisian juga meminta masyarakat untuk mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak berwajib dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperkeruh suasana.