DKI Jakarta Berupaya Pulihkan Pendapatan Parkir dengan Mengganti Mesin TPE Impor dengan Produk Lokal
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berupaya memulihkan pendapatan sektor parkir yang mengalami penurunan signifikan dengan mengganti mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) impor yang rusak dengan mesin baru yang menggunakan komponen dalam negeri. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menargetkan penggantian sebanyak 200 unit mesin TPE yang tersebar di seluruh wilayah ibu kota.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat perbaikan mesin-mesin TPE yang banyak mengalami kerusakan akibat kesulitan mendapatkan suku cadang impor. Selama ini, mesin TPE yang digunakan merupakan produk impor dari Swedia. Sejak berakhirnya kerja sama dengan penyedia mesin pada tahun 2016, Dishub mengalami kendala dalam pengadaan suku cadang untuk perawatan dan perbaikan. Kondisi ini menyebabkan banyak mesin TPE menjadi tidak berfungsi.
"Mesin parkir elektronik itu kalau mau diperbaiki, sekarang sparepart-nya enggak ada. Karena barang ini kan diimpor dari Swedia," ujar Syafrin.
Akibatnya, dari total 201 mesin TPE yang terpasang di 31 ruas jalan, hanya 64 unit yang masih berfungsi, sementara 137 unit lainnya tidak aktif. Kondisi ini berdampak langsung pada penurunan pendapatan parkir DKI Jakarta.
Kepala Unit Pengelola Perparkiran Dishub DKI Jakarta, Adji Kusambarto, menjelaskan bahwa pendapatan sektor parkir melalui TPE sempat mencapai lebih dari Rp 18 miliar per tahun pada periode 2017-2019. Namun, pada tahun 2024, pendapatan merosot tajam menjadi hanya Rp 8,9 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh banyaknya mesin yang rusak dan sulitnya mendapatkan suku cadang dari luar negeri.
Untuk mengatasi masalah ini, Dishub DKI Jakarta menggandeng perusahaan lokal yang menggunakan server dan suku cadang dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah perawatan mesin, mengurangi biaya, dan mengoptimalkan kembali sistem parkir elektronik di Jakarta.
Adji Kusambarto menambahkan bahwa kebutuhan untuk pengadaan mesin baru mencapai sekitar 200 unit dengan anggaran lebih dari Rp 19 miliar. Dengan penggunaan mesin berbasis produk lokal, Dishub DKI berharap sistem parkir elektronik dapat kembali berjalan optimal di seluruh Jakarta. Program penggantian mesin TPE ini sedang dalam tahap uji coba di beberapa lokasi, seperti Jalan Sabang dan Jalan Agus Salim.
Diharapkan, langkah ini dapat meningkatkan kembali pendapatan dari sektor parkir dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Jakarta. Penggunaan komponen lokal juga diharapkan dapat mendukung industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Berikut daftar ruas jalan yang memiliki mesin TPE :
- Jalan Sabang
- Jalan Agus Salim
Dengan adanya penggantian mesin TPE ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sektor parkir dan mempermudah masyarakat untuk melakukan pembayaran parkir secara elektronik.