Tembok Galangan Kapal Ambruk, Banjir Rob Landa Kawasan Penjaringan
Bencana banjir rob melanda kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa malam (28/4/2025), setelah sebuah tembok di area galangan kapal roboh. Insiden ini diduga kuat menjadi penyebab utama meluapnya air laut ke jalan-jalan utama di sekitarnya.
Menurut keterangan dari Prayitno, seorang pekerja di galangan kapal yang berlokasi di Jalan Mandala Bahari nomor 16, tembok pembatas antara area galangan kapal dan jalan ambruk secara tiba-tiba. "Semalam, saat banjir datang, tembok langsung roboh dan air laut meluap ke area ini," ujarnya.
Ambruknya tembok tersebut menyebabkan air laut membanjiri sejumlah ruas jalan, termasuk Jalan Mandala Bahari, area depan Green by Pluit, dan Jalan Pluit Karang Ayu Barat. Dampaknya, aktivitas warga dan lalu lintas di kawasan tersebut terganggu.
Prayitno menduga, selain karena terjangan gelombang air laut yang kuat, ambruknya tembok juga disebabkan oleh aktivitas pembangunan saluran air yang tengah berlangsung di depan galangan kapal. Proyek tersebut menggunakan alat berat yang menimbulkan getaran signifikan.
"Pembangunan itu menggunakan alat berat yang getarannya terasa. Sementara, tembok galangan kapal ini tidak memiliki fondasi yang kuat, hanya berdiri di atas tanah," jelas Prayitno.
Akibatnya, tembok tersebut tidak mampu menahan tekanan dan akhirnya roboh saat air laut pasang. "Tadi malam air laut meluap ke sini semua, pas lagi pasang," tambahnya.
Prayitno mengungkapkan bahwa tembok galangan kapal tersebut sebelumnya kokoh dan mampu menahan banjir rob besar yang terjadi pada Desember lalu. Namun, dengan kondisi pembangunan yang ada, tembok menjadi rentan dan akhirnya roboh.
Sebelumnya, Jalan RE Martadinata dan Muara Angke juga dilaporkan terendam banjir rob dengan ketinggian air masing-masing mencapai 25 sentimeter dan 60 sentimeter. Kondisi ini membuat para pengendara harus ekstra hati-hati saat melintasi wilayah tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.