Gelombang IPO: Sebelas Perusahaan Raksasa Bersiap Meramaikan Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa 11 perusahaan dengan aset signifikan sedang dalam proses persiapan untuk melantai di pasar modal melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO). Informasi ini diungkapkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, yang menyatakan bahwa seluruh perusahaan tersebut memiliki aset di atas Rp250 miliar.

Kategori aset ini mengacu pada regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK Nomor 53/POJK.04/2017. Secara keseluruhan, terdapat 32 perusahaan yang saat ini berada dalam daftar tunggu IPO BEI, berdasarkan data per 25 April 2025. Komposisi perusahaan tersebut terdiri dari berbagai skala aset, yaitu:

  • Tiga perusahaan dengan aset di bawah Rp50 miliar.
  • Delapan belas perusahaan dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
  • Sebelas perusahaan dengan aset di atas Rp250 miliar.

Dari 32 perusahaan yang mengantre untuk IPO, sektor barang konsumen primer mendominasi dengan enam perusahaan. Sektor kesehatan dan barang konsumen non-primer masing-masing menyumbang empat perusahaan. Sektor keuangan, transportasi dan logistik juga memiliki masing-masing empat perusahaan dalam antrian. Sektor energi menyumbang tiga perusahaan dan sektor industri tiga perusahaan.

Sektor teknologi memiliki dua perusahaan yang berencana untuk IPO, sementara sektor infrastruktur dan barang baku masing-masing diwakili oleh satu perusahaan.

Sampai dengan 25 April 2025, BEI telah mencatat kehadiran 13 perusahaan baru yang berhasil melantai di bursa, dengan total perolehan dana mencapai Rp6,94 triliun.

Selain IPO, BEI juga mencatat aktivitas penerbitan obligasi korporasi. Terdapat 41 emisi yang diterbitkan oleh 30 entitas penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), dengan total nilai mencapai Rp54,3 triliun. Saat ini, terdapat 54 emisi dari 41 penerbit EBUS yang sedang dalam proses untuk penerbitan selanjutnya.

Di sisi lain, empat perusahaan telah melaksanakan aksi rights issue dengan total nilai Rp860 miliar. Selain itu, empat perusahaan lainnya juga sedang dalam antrian untuk melaksanakan rights issue, yang terdiri dari dua perusahaan dari sektor barang baku, satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, serta satu perusahaan dari sektor kesehatan.