Awal Sesi Positif: IHSG Menguat, Rupiah Sentuh Level Rp 16.700-an di Tengah Kekhawatiran Global
markdown Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan catatan positif, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga menunjukkan penguatan di pasar spot. Kondisi ini terjadi di tengah bayang-bayang kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian negosiasi tarif antara AS dan China.
Pada pukul 09.10 WIB, IHSG tercatat berada di posisi 6.732,55, mengalami kenaikan sebesar 9,58 poin atau 0,61 persen dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di level 6.722,96. Data perdagangan menunjukkan 258 saham bergerak naik, sementara 150 saham mengalami penurunan. Sebanyak 222 saham lainnya terpantau stagnan. Nilai transaksi yang tercatat hingga saat ini mencapai Rp 1,12 triliun dengan volume perdagangan sebesar 2,03 miliar saham.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyoroti dampak kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump. Kebijakan ini dinilai memberikan tekanan terhadap masyarakat dan perusahaan, menyebabkan penurunan pasokan barang ke perusahaan dan berujung pada kenaikan harga. Akibatnya, masyarakat harus membayar lebih mahal untuk barang-barang kebutuhan. Bahkan, pengiriman kargo ke AS dilaporkan merosot hingga 60 persen akibat kebijakan tarif tersebut, dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga bulan depan. Perusahaan-perusahaan diprediksi baru akan mulai mengisi kembali persediaan mereka pada bulan Mei dengan harga yang lebih tinggi.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.585–6.770," ujar Maximilianus dalam analisisnya.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, berpendapat bahwa IHSG telah menembus di atas fraktal 6.707, yang mengindikasikan potensi tren naik jangka menengah. Menurutnya, tren naik ini diperkirakan akan berlanjut setelah IHSG membentuk koreksi yang diperlukan. Ivan menyebutkan level support IHSG berada di 6.640, 6.585, 6.486, dan 6.406, sedangkan level resistennya berada di 6.753, 6.818, dan 6.908. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Di sisi lain, bursa kawasan Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Strait Times tercatat turun 0,31 persen (11,66 poin) di level 3.823,46, Shanghai Composite turun 0,05 persen (1,55 poin) ke level 3.289,95. Sementara itu, Nikkei 225 stagnan di level 35.840, dan Hang Seng naik 0,61 persen (135 poin) ke level 22.106,97.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot pada pukul 10.20 WIB berada pada level Rp 16.785 per dolar AS, menguat 70,5 poin atau 0,42 persen dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di Rp 16.855,5 per dolar AS.
Ariston Tjendra, Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, menjelaskan bahwa ketidakpastian terkait negosiasi tarif antara AS dan China masih menjadi kekhawatiran utama bagi pelaku pasar. Berita-berita yang menyangkal dimulainya pembicaraan soal tarif antara AS dan China, seperti yang diklaim oleh Donald Trump, dapat memberikan tekanan pada aset berisiko, termasuk rupiah.
Namun, Ariston menambahkan bahwa indeks dolar AS juga mengalami tekanan akibat hal tersebut. Indeks dolar saat ini berada di kisaran 99.18, turun dari kisaran 99.50 sehari sebelumnya. Kondisi ini diperkirakan dapat menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS. "Pelemahan rupiah dibandingkan dolar AS bisa berlanjut ke arah 16.900, dengan potensi support di kisaran 16.820 hari ini," pungkasnya.