Investigasi Keracunan Massal di Cianjur: Kontaminasi Bakteri Terdeteksi pada Peralatan Makan
Penyelidikan kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur memasuki babak baru. Pihak kepolisian mengumumkan temuan bakteri pada wadah makanan yang digunakan dalam program Makan Siang Bergizi (MBG). Meski demikian, kepolisian masih berhati-hati dan menunggu hasil uji laboratorium lanjutan untuk memastikan penyebab utama insiden tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menjelaskan bahwa dua jenis sampel telah dikirimkan ke laboratorium untuk dianalisis, yakni sampel dari wadah makanan dan sampel makanan serta muntahan korban. Uji sampel wadah makanan dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Cianjur, sementara uji sampel makanan dan muntahan dilakukan di Labkesda Provinsi Jawa Barat.
"Hasil uji laboratorium terhadap wadah makanan telah keluar dan menunjukkan adanya kontaminasi bakteri," ungkap AKP Tono. Berdasarkan hasil tersebut, ditemukan tiga jenis bakteri yang mengkontaminasi wadah makanan, yaitu Staphylococcus sp, Escherichia coli (E. coli), dan Salmonella sp.
Namun, AKP Tono menekankan bahwa temuan bakteri pada wadah makanan tersebut belum dapat dijadikan kesimpulan akhir sebagai penyebab keracunan massal. Pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan muntahan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif dan akurat. "Kami masih menunggu hasil uji dari sampel makanan dan muntahan untuk memastikan penyebab pasti keracunan ini," tegasnya.
Investigasi mendalam terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti keracunan massal ini, termasuk menelusuri sumber makanan, proses pengolahan, dan penyimpanan. Hasil investigasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan terkait insiden tersebut dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
- Bakteri yang Ditemukan:
- Staphylococcus sp
- Escherichia coli (E. coli)
- Salmonella sp