Pulau Panggang: Harmoni Religi dan Kisah Mistis di Jantung Kepulauan Seribu

Pulau Panggang, yang terletak berdekatan dengan Pulau Pramuka di gugusan Kepulauan Seribu, menawarkan pesona yang berbeda. Jika Pramuka, Tidung, dan Pari dikenal dengan keindahan wisata baharinya, Panggang memilih untuk menjadi permukiman yang kental dengan nilai-nilai keagamaan. Jauh sebelum Pramuka menjadi primadona pariwisata, Panggang sempat dilirik wisatawan mancanegara, terutama pada era 90-an.

Namun, interaksi dengan turis asing tersebut tidak selalu berjalan mulus. Masyarakat Pulau Panggang, yang mayoritas beragama Islam, merasa terganggu dengan gaya berpakaian sebagian wisatawan yang dianggap tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang mereka junjung tinggi. Penolakan terhadap pariwisata yang dianggap membawa dampak negatif tersebut berujung pada pengalihan fokus pengembangan wisata ke Pulau Pramuka pada tahun 2015. Sejak saat itu, Pramuka menjelma menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi, sementara Panggang kembali menjadi permukiman padat penduduk.

Meski kini dikenal sebagai pulau dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kepulauan Seribu, Panggang menyimpan cerita lain, termasuk kisah-kisah mistis yang menambah warna pulau ini. Salah satu kisah yang melegenda adalah tentang "Si Cantik", arwah seorang turis Tiongkok yang menjadi korban kecelakaan laut di perairan sekitar pulau. Menurut cerita yang beredar di kalangan warga, pada tahun 90-an, sebuah keluarga turis asal Tiongkok mengalami musibah saat menaiki speed boat akibat cuaca buruk. Sang istri menjadi satu-satunya korban yang tidak selamat dan jasadnya dievakuasi ke Pulau Panggang.

Kejadian tersebut kemudian dikaitkan dengan fenomena kesurupan yang dialami seorang warga setempat pada malam setelah evakuasi. Warga tersebut tiba-tiba berbicara dalam bahasa Mandarin, dan sejak saat itu, sosok "Si Cantik" menjadi bagian dari cerita rakyat Pulau Panggang. Konon, arwahnya sering menampakkan diri di sekitar dermaga, menjadikannya "penghuni" dermaga yang diakui keberadaannya oleh masyarakat setempat.

Pulau Panggang, dengan segala keunikan dan ceritanya, menjadi bukti bahwa setiap pulau di Kepulauan Seribu memiliki identitas dan daya tariknya masing-masing. Di balik kesederhanaan permukimannya, Panggang menyimpan sejarah, nilai-nilai budaya, dan kisah-kisah yang membuatnya berbeda dari pulau-pulau wisata di sekitarnya. Pulau ini menawarkan pengalaman yang lebih dalam bagi para pengunjung yang tertarik untuk mengenal kehidupan masyarakat lokal dan menggali cerita-cerita yang tersembunyi di balik keindahan alam Kepulauan Seribu.