Prioritas 100 Hari Pertama: Wali Kota Semarang Fokus Infrastruktur, Pengelolaan Sampah, dan Akses Kesehatan

Prioritas 100 Hari Pertama Pemerintahan Agustina-Iswar di Kota Semarang

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, dan Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin, resmi meluncurkan program kerja 100 hari pertama pemerintahan mereka. Program ini diumumkan Jumat (7 Maret 2025) bertepatan dengan peninjauan perbaikan jalan di sekitar Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Pekunden, Kota Semarang. Program tersebut merupakan langkah awal menuju transformasi Kota Semarang menjadi pusat ekonomi yang maju, berkeadilan, lestari, dan inklusif. Agustina menekankan pentingnya kolaborasi dan dukungan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan visi tersebut. Ia juga meminta doa restu agar amanah kepemimpinan dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan warga Semarang.

Tiga Pilar Utama Program 100 Hari Pertama:

Program 100 hari pertama ini memprioritaskan tiga sektor krusial yang dinilai sebagai tantangan utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Semarang. Ketiga sektor tersebut adalah:

  1. Perbaikan Infrastruktur: Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur menjadi fokus utama untuk menunjang mobilitas warga. Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk merespon cepat keluhan masyarakat terkait kerusakan infrastruktur melalui berbagai kanal, termasuk media sosial milik pribadi Wali Kota, akun resmi Pemkot Semarang, dan akun media sosial kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Meskipun adanya pengurangan anggaran, penanganan infrastruktur rusak, seperti jalan berlubang dan penutup jalan yang hilang, tetap menjadi prioritas. Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proyek infrastruktur dijamin untuk memastikan penggunaan anggaran yang efektif dan efisien.

  2. Penanganan Sampah (Semarang Bersih): Program Semarang Bersih bertujuan untuk mengurangi volume sampah dan meningkatkan pengelolaan sampah yang lebih baik. Sebagai langkah awal, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang, khususnya pejabat eselon II dan III, akan menjadi contoh dalam pemilahan sampah di rumah masing-masing dan di tingkat RT. Para istri pejabat juga didorong untuk berperan aktif dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mendukung program pemilahan sampah di tingkat RT. Tujuan jangka panjangnya adalah untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat agar pengelolaan sampah tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menghasilkan nilai ekonomi.

  3. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan (Universal Health Coverage/UHC): Peningkatan cakupan UHC bagi seluruh warga Semarang merupakan prioritas ketiga. Meskipun masih memerlukan pembahasan lebih lanjut untuk mematangkan rencana dan kebutuhan anggaran, Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk memperluas akses layanan kesehatan. Perencanaan anggaran akan mempertimbangkan alokasi dana yang tersedia, dengan tetap memperhatikan kebutuhan sektor lain seperti infrastruktur, UMKM, dan pendidikan, termasuk beasiswa bagi anak sekolah yang terkendala biaya SPP di sekolah swasta.

Efisiensi Anggaran dan Komitmen Transparansi:

Meskipun terdapat pengurangan anggaran di beberapa sektor, seperti perjalanan dinas dan konsumsi, Pemerintah Kota Semarang tetap berkomitmen untuk menjalankan program prioritas dengan efisien dan transparan. Penyesuaian anggaran disesuaikan dengan visi misi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan visi misi pemerintah kota Semarang, semuanya didedikasikan untuk kesejahteraan masyarakat. Semua proyek akan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas, memastikan dampak nyata bagi masyarakat dan memenuhi standar akuntabilitas yang telah ditetapkan.