Indonesia Mantapkan Persiapan Akhir Layanan Haji: Fokus pada Konsumsi, Transportasi, dan Akomodasi

Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapan penuh dalam menyambut dan melayani jemaah haji dari seluruh tanah air di Arab Saudi. Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Muchlis M Hanafi, menyampaikan bahwa seluruh aspek layanan, mulai dari konsumsi hingga akomodasi, telah disiapkan secara matang sesuai dengan arahan Menteri Agama.

"Kesiapan penyelenggaraan ibadah haji, khususnya di Arab Saudi, sudah memasuki tahap akhir dan siap dioperasikan," ujar Muchlis. "Kami telah berupaya mempersiapkan segalanya dengan cermat dan teliti, demi memberikan layanan terbaik bagi para jemaah haji."

Fokus utama persiapan meliputi lima aspek krusial:

  • Konsumsi: Kemenag telah merencanakan penyediaan 127 kali makan bagi setiap jemaah haji selama berada di Tanah Suci. Rinciannya, 84 kali makan disiapkan selama di Makkah dan 15 kali makan khusus untuk periode puncak haji di Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Sebanyak 55 perusahaan katering dilibatkan untuk memastikan ketersediaan dan kualitas makanan. Sementara di Madinah, 27 kali makan akan disediakan dengan dukungan 21 perusahaan katering. Total, Kemenag harus menyiapkan 25,8 juta kotak makanan.

    Upaya lebih lanjut dilakukan dengan mendatangkan 475 ton bumbu dari Indonesia, dari total 611 ton kebutuhan. Langkah ini tidak hanya mempertahankan cita rasa Nusantara tetapi juga mendukung produk lokal.

    Selama puncak haji, makanan siap saji seperti rendang dan opor akan didistribusikan lebih awal untuk mengantisipasi kemacetan dan memastikan jemaah mendapatkan makanan hangat tepat waktu. Sebanyak 2,4 juta paket makanan siap saji telah disiapkan. * Transportasi: Layanan transportasi mencakup tiga area utama:

    • Transportasi antar kota perhajian yang menghubungkan Madinah - Makkah, Jeddah - Makkah, Makkah - Jeddah, dan Makkah - Madinah.
    • Bus shalawat yang rutin mengantar dan menjemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram.
    • Transportasi khusus untuk pergerakan jemaah selama puncak ibadah haji di Armina.
    • Akomodasi: Kemenag telah menyiapkan 300 hotel, dengan 205 hotel di Makkah (jarak terjauh 4,5 km dari Masjidil Haram) dan 95 hotel di Madinah yang berlokasi strategis di wilayah Markaziyah (pusat kota).
    • Layanan Umum
    • Layanan Puncak Ibadah Haji: Untuk layanan puncak ibadah haji yang berlangsung dari 8 - 13 Zulhijjah, Kemenag untuk pertama kalinya bekerja sama dengan 8 perusahaan penyedia layanan. Langkah ini merupakan transformasi dari sistem sebelumnya yang melibatkan yayasan berbasis geografis. Delapan perusahaan terpilih ini akan bertanggung jawab melayani 203.320 jemaah haji Indonesia mulai dari kedatangan hingga kepulangan. Termasuk selama masa puncak di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Dengan persiapan yang matang di berbagai sektor, Pemerintah Indonesia optimis dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia selama berada di Tanah Suci.