Hydrophobia pada Rabies: Mengapa Air Menjadi Momok Menakutkan Bagi Penderita?
Rabies, sebuah infeksi virus yang mematikan, menyerang sistem saraf pusat manusia melalui air liur hewan yang terinfeksi. Penularan umumnya terjadi melalui gigitan, namun dalam kasus yang jarang, virus ini dapat masuk melalui luka terbuka atau selaput lendir seperti mulut dan mata, misalnya ketika hewan yang terinfeksi menjilat luka pada kulit.
Beberapa hewan yang menjadi pembawa rabies antara lain kelelawar, rubah, rakun, sigung, dan anjing liar, terutama di negara berkembang. Penting untuk dicatat bahwa begitu gejala rabies muncul, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal. Pasien yang telah mencapai fase koma biasanya meninggal dunia dalam waktu singkat, bahkan dengan terapi suportif yang intensif.
Vaksinasi rabies pada hewan peliharaan adalah langkah krusial dalam pencegahan penyakit ini. Gejala awal rabies seringkali menyerupai flu, seperti demam, sakit kepala, mual, dan muntah. Namun, seiring perkembangan penyakit, gejala yang lebih parah dapat muncul, termasuk agitasi, kecemasan, kebingungan, hiperaktivitas, kesulitan menelan, produksi air liur berlebihan, halusinasi, insomnia, dan kelumpuhan sebagian.
Salah satu gejala rabies yang paling khas dan menakutkan adalah hydrophobia, atau ketakutan terhadap air. Kondisi ini biasanya muncul pada stadium lanjut infeksi rabies. Hydrophobia terjadi karena rabies menyebabkan kejang pada otot-otot tenggorokan saat penderita mencoba minum air. Kejang ini membuat penderita kesulitan menelan, sehingga air terasa seperti ancaman yang menakutkan.
Akibatnya, penderita rabies seringkali merasa sangat haus, namun menolak untuk minum air. Gejala ini dapat disertai dengan halusinasi dan perubahan perilaku yang signifikan. Saat seseorang didiagnosis rabies, fokus utama perawatan adalah memberikan dukungan untuk meringankan gejala dan mencegah pasien mencapai stadium lanjut dengan gejala hydrophobia.
Langkah-langkah penanganan awal setelah digigit hewan yang mungkin terinfeksi rabies meliputi:
- Mencuci luka gigitan dengan air dan sabun selama minimal 15 menit.
- Membersihkan dan membalut luka dengan benar.
- Pemberian vaksin rabies kepada pasien.
- Pemberian antibodi rabies (immunoglobulin) ke dalam luka gigitan untuk menetralisir virus secepat mungkin.
Hydrophobia merupakan manifestasi neurologis mengerikan dari rabies, yang menggambarkan betapa dahsyatnya dampak virus ini terhadap sistem saraf pusat manusia. Pencegahan melalui vaksinasi hewan peliharaan dan penanganan luka gigitan yang cepat dan tepat adalah kunci untuk menghindari penyakit mematikan ini.