Taman Safari Indonesia Tegaskan Tidak Terkait dengan Isu Eksploitasi di Oriental Circus Indonesia

Polemik dugaan eksploitasi yang menerpa Oriental Circus Indonesia (OCI) belakangan ini mendorong PT Taman Safari Indonesia (TSI) untuk angkat bicara. Melalui kuasa hukumnya, Bambang Widjojanto, TSI menegaskan bahwa pihaknya merupakan entitas hukum yang independen dan tidak memiliki hubungan struktural maupun finansial dengan OCI, maupun organisasi lainnya.

Dalam pernyataan resminya, TSI menyesalkan adanya pihak-pihak yang secara tendensius dan insinuatif mengaitkan OCI dengan TSI di berbagai platform media sosial dan digital. Menurut Bambang, penyebutan ini dilakukan tanpa dasar argumentasi hukum yang kuat dan merugikan reputasi serta nama baik Taman Safari Indonesia.

Bambang Widjojanto menambahkan, "TSI mempunyai kewajiban hukum untuk tidak membiarkan lagi, adanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang terus menerus memfabrikasi secara sistematis penyebaran berita bohong, melakukan tuduhan sepihak, dan pencemaran nama baik tanpa alasan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan." Pihaknya menganggap tindakan oknum-oknum tersebut melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

TSI memperingatkan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang terus menerus menyebarkan informasi yang tidak benar dan mencemarkan nama baik perusahaan. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi reputasi perusahaan, mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan masyarakat, dan menegakkan kepastian hukum.

TSI menghargai kebebasan berekspresi dan berpendapat, namun mengingatkan semua pihak untuk bertanggung jawab atas informasi yang disebarkan. Penegasan ini muncul di tengah sorotan publik terhadap OCI terkait dugaan eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap mantan pemain sirkusnya, yang telah dilaporkan ke Kementerian Hukum dan HAM RI.

Berikut adalah poin-poin yang ditekankan oleh PT Taman Safari Indonesia:

  • TSI adalah entitas hukum yang berdiri sendiri dan tidak memiliki afiliasi dengan OCI.
  • TSI menyesalkan adanya pihak-pihak yang mengaitkan OCI dengan TSI tanpa dasar hukum.
  • TSI akan menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang mencemarkan nama baik perusahaan.
  • TSI menghargai kebebasan berekspresi, namun mengingatkan semua pihak untuk bertanggung jawab atas informasi yang disebarkan.

Kasus dugaan eksploitasi di OCI masih terus bergulir dan menjadi perhatian publik. Sementara itu, TSI berupaya menjaga jarak dan menegaskan independensinya dari permasalahan tersebut.