Akses Jalan Rusak Parah, Warga Lebak Gotong Royong Tandu Pasien Sakit Sejauh 2 Kilometer

Jalan Berlumpur Hambat Akses Kesehatan, Warga Cisarap Terpaksa Tandu Pasien

Sebuah video yang memperlihatkan warga Desa Cisarap, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, menandu seorang pasien sakit, viral di media sosial. Kondisi jalan yang berlumpur dan sulit dilalui menjadi penyebab utama tindakan gotong royong tersebut. Pasien, seorang wanita berusia 40 tahun bernama Jaer, diduga mengalami diare parah dan membutuhkan pertolongan medis segera.

Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat dua orang pria dengan sigap memikul Jaer menggunakan sarung yang diikatkan pada bambu, membentuk tandu darurat. Mereka berjalan hati-hati menyusuri jalanan yang becek dan berlumpur, sementara warga lainnya memberikan dukungan moral dan membantu menjaga keseimbangan tandu. Kondisi jalan yang memprihatinkan ini menggambarkan betapa sulitnya aksesibilitas di wilayah tersebut, terutama bagi mereka yang membutuhkan layanan kesehatan darurat.

Cece Saputra, Pelaksana tugas (Plt) Camat Wanasalam, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Minggu (27/4) lalu. Pasien terpaksa ditandu sejauh 2 kilometer dari rumahnya hingga ke jalan yang dapat diakses oleh kendaraan. Dari sana, pasien kemudian dibawa ke sebuah klinik di daerah Rancaseneng, Pandeglang, karena petugas kesehatan desa tidak dapat menjangkau lokasi pasien akibat kondisi jalan yang tidak memungkinkan.

Endin, seorang warga yang ikut membantu menandu, mengungkapkan bahwa kondisi jalan berlumpur di Desa Cisarap sudah berlangsung lama, sekitar 12 tahun. Jalan sepanjang 7 kilometer tersebut merupakan akses utama bagi tiga desa dan dikenal sebagai jalan segitiga emas pertanian, namun belum pernah mendapatkan perbaikan yang memadai. Akibatnya, warga kesulitan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari mengakses layanan kesehatan hingga mengangkut hasil pertanian.

"Sangat terkendala, ada orang sakit, melahirkan, bahkan ketika musim panen masyarakat sangat kesulitan untuk menjual hasil panennya," ujar Endin. Ia menambahkan bahwa kejadian menandu pasien bukan pertama kalinya terjadi di desanya. Beberapa waktu lalu, warga juga terpaksa menandu jenazah sejauh 4 kilometer karena ambulans tidak dapat mencapai rumah duka akibat kondisi jalan yang buruk.

Warga Desa Cisarap sangat berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur jalan di wilayah mereka. Mereka berharap, dengan perbaikan jalan, aksesibilitas akan meningkat dan kejadian serupa tidak akan terulang kembali. Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya, telah merencanakan pembangunan jalan tersebut pada tahun 2026.

Kondisi Jalan Memprihatinkan: Dampak Pandemi COVID-19

Menurut Cece Saputra, status jalan tersebut berada di bawah kewenangan pemerintah desa. Akses jalan bagi tiga desa ini dikenal sebagai jalan segitiga emas pertanian belum bisa dibangun pemerintah desa pasca pandemi COVID-19. Sebelum viral, Bupati sudah menyampaikan akan membangun jalan di sana. Pernyataan kalau jalan belum dibangun 12 tahun itu tidak benar. Tahun 2017 mobil baru bisa ke sana setelah dibangun pemerintah desa.