Microsoft Desak AS Tingkatkan Investasi Komputasi Kuantum untuk Saingi China
Perusahaan teknologi raksasa Microsoft, melalui Presidennya Brad Smith, menyampaikan peringatan serius kepada pemerintah Amerika Serikat terkait persaingan teknologi komputasi kuantum dengan China. Smith mendesak pemerintahan AS untuk segera meningkatkan investasi dan fokus pada pengembangan teknologi ini, atau berisiko tertinggal dari China, yang dapat mengancam daya saing ekonomi dan keamanan nasional AS.
Smith menekankan bahwa meskipun AS saat ini dianggap memimpin dalam bidang komputasi kuantum, potensi kejutan strategis dari China tidak boleh diabaikan. Ia bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa China saat ini telah setara dengan AS dalam pengembangan teknologi ini. Guna menghindari skenario terburuk, Smith menyerukan tindakan konkret dari pemerintah AS, termasuk:
- Peningkatan Pendanaan Riset Kuantum: Smith mendesak peningkatan signifikan dalam alokasi dana untuk penelitian komputasi kuantum.
- Pendidikan dan Pengembangan Talenta: Pemerintah perlu berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan matematika dan sains yang diperlukan untuk bekerja di bidang komputasi kuantum.
- Mempermudah Imigrasi Ilmuwan: Mempercepat proses imigrasi bagi para ahli kuantum dengan gelar Ph.D. untuk menarik talenta terbaik dari seluruh dunia.
- Penguatan Rantai Pasokan: Meningkatkan pembelian komponen komputer terkait kuantum untuk membangun dan memperkuat rantai pasokan.
Implikasi dari ketertinggalan AS dalam komputasi kuantum sangat signifikan. Seorang pejabat Badan Keamanan Nasional (NSA), Gil Herrera, menjelaskan bahwa jika China berhasil membangun komputer kuantum terlebih dahulu, hal ini dapat membahayakan keamanan data dan informasi penting. Komputer kuantum memiliki potensi untuk memecahkan enkripsi yang digunakan oleh bank dan lembaga keuangan, serta mengungkap rahasia terkait sistem senjata nuklir AS.
Persaingan dalam komputasi kuantum memang semakin memanas. Microsoft sendiri telah mengumumkan pengembangan chip kuantum terbaru bernama Majorana. Sementara itu, Google juga mengklaim telah mencapai tonggak sejarah dengan Willow, perangkat yang mampu mengoreksi kesalahan dan memecahkan masalah matematika kompleks dalam waktu singkat, yang akan memakan waktu tak terhingga bagi komputer tradisional.
Komputasi kuantum menawarkan potensi besar untuk menyelesaikan masalah dengan kompleksitas tinggi, seperti simulasi kimia dan optimasi logistik. Namun, teknologi ini masih dalam tahap pengembangan awal dan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapai potensi penuhnya.