Vale Indonesia Klaim Telah Pulihkan Ribuan Hektar Lahan Tambang di Sulawesi Selatan
PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan kemajuan signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menyelesaikan reklamasi lahan tambang seluas 3.791 hektar di wilayah Sorowako, Sulawesi Selatan. Luas area yang telah direklamasi ini setara dengan 65% dari total area yang dibuka hingga tahun 2024, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap praktik pertambangan berkelanjutan.
Febriany Eddy, Direktur Vale Indonesia, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian integral dari strategi perusahaan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari kegiatan operasional. Upaya reklamasi tidak hanya difokuskan pada area konsesi pertambangan, tetapi juga mencakup reforestasi di wilayah sekitarnya.
"Vale Indonesia terus berupaya memperkuat diri sebagai perusahaan pertambangan yang bertanggung jawab terhadap masa depan lingkungan dan generasi mendatang. Kami percaya bahwa nilai tambah dari operasional pertambangan hanya dapat dicapai jika selaras dengan pelestarian lingkungan," ujar Febriany.
Perusahaan juga memberikan perhatian khusus pada kelestarian Danau Matano, yang berjarak sekitar 7 kilometer dari fasilitas pengolahan nikel Vale. Danau ini merupakan sumber energi vital bagi operasional perusahaan, menyuplai air bertekanan tinggi ke tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA): PLTA Larona, PLTA Balambano, dan PLTA Karebbe. Total kapasitas ketiga PLTA tersebut mencapai 365 megawatt, dimana 10,7 MW disumbangkan kepada PLN untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Selain itu, Vale Indonesia menerapkan sistem pengolahan air limbah yang canggih untuk memastikan air yang dikembalikan ke alam memenuhi standar kualitas yang ketat. Fasilitas seperti Pakalangkai Wastewater Treatment dan Lamella Gravity Settler (LGS) digunakan untuk menghilangkan polutan seperti total suspended solids dan kromium heksavalen.
Maroef Sjamsoeddin, Direktur Utama MIND ID, menambahkan bahwa kehadiran Vale Indonesia memberikan dampak positif ganda, yaitu kontribusi ekonomi dan pelestarian lingkungan serta keanekaragaman hayati. Ia menekankan komitmen MIND ID sebagai perusahaan BUMN untuk memastikan bahwa kegiatan pertambangan tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan untuk diwariskan kepada generasi mendatang.
Vale Indonesia dinilai sebagai contoh perusahaan pertambangan yang berhasil menjalankan program reklamasi dan reforestasi secara konsisten. Perusahaan menanam 40% pohon lokal, termasuk spesies endemik seperti eboni, dengen, kaloju, bitti, uru, dan agathis.
Salah satu pencapaian signifikan adalah konservasi kayu hitam jenis eboni, dengan lebih dari 80.000 pohon, menjadikannya salah satu konservasi kayu hitam terbesar di dunia. Selain flora, perlindungan terhadap fauna juga menjadi prioritas, termasuk pelestarian Cethosia myrnia, kupu-kupu bidadari endemik Sulawesi, dan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di 27 lokasi di Sulawesi dan lima wilayah di Jawa-Bali.
"Melalui program-program ini, kami ingin menegaskan bahwa pemanfaatan mineral Indonesia harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, tanpa mengorbankan alam dan masa depan generasi mendatang," pungkas Maroef.