Sejumlah Mesin Parkir Elektronik di Jalan Sabang Alami Kerusakan
Dua dari sebelas unit mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) yang berlokasi di sepanjang Jalan Sabang (Jalan H. Agus Salim), Jakarta Pusat, dilaporkan tidak beroperasi akibat kerusakan. Meskipun demikian, sembilan unit lainnya masih berfungsi dan dapat digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan layanan parkir.
Menurut Adi Pramono, pengawas dari Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, beberapa mesin TPE yang masih aktif juga kerap mengalami kendala teknis ringan. Masalah yang sering terjadi antara lain adalah habisnya kertas struk dan mesin yang tiba-tiba mati. Adi menambahkan bahwa belum diketahui secara pasti sejak kapan kedua mesin tersebut mengalami kerusakan. Namun, keluhan mengenai kerusakan ringan yang berulang pada mesin-mesin TPE sudah lama diterima oleh petugas di lapangan.
Sebagai langkah antisipasi, juru parkir di lokasi tetap melakukan pencatatan manual untuk mengantisipasi potensi gangguan pada sistem elektronik. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran layanan parkir bagi masyarakat.
Selain di Jalan Sabang, kondisi mesin TPE di wilayah Cikini juga terpantau berfungsi dengan baik. Di Jalan Cikini Raya, dekat Kantor Pos Cikini, terdapat dua mesin TPE yang keduanya dalam kondisi operasional. Slamet Riansyah (34), seorang juru parkir TPE di wilayah tersebut, mengatakan bahwa kedua mesin berfungsi dengan baik dan dijaga oleh dua orang juru parkir.
Di area Jalan Sabang dan sekitarnya, terdapat sekitar 14 orang juru parkir yang bertugas. Sistem penugasan yang diterapkan adalah satu orang menjaga satu mesin, kecuali di area yang ramai seperti di depan rumah makan, yang dijaga oleh dua orang. Adi menjelaskan bahwa sistem ini bertujuan untuk memaksimalkan pengawasan dan pelayanan kepada pengguna parkir.
Sebelumnya, kawasan Cikini dan Sabang telah ditetapkan sebagai lokasi percontohan penerapan sistem parkir elektronik di Jakarta Pusat. Namun, beberapa waktu terakhir, sejumlah mesin TPE di berbagai lokasi di Jakarta mengalami kerusakan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh sulitnya mendapatkan suku cadang pengganti. Mesin-mesin TPE tersebut merupakan produk impor dari Swedia, dan kerjasama dengan pihak penyedia, PT Agung Tunas Perkasa (ATP), telah berakhir sejak tahun 2016.
"Mesin parkir elektronik itu kalau mau diperbaiki, sekarang sparepart-nya enggak ada. Karena barang ini kan diimpor dari Swedia," ujar Syafrin di Balai Kota Jakarta, Senin (28/4/2025).