Ratusan Pekerja Aceh Gelar Aksi May Day, Suarakan Tuntutan Kesejahteraan dan Perlindungan
Ratusan pekerja dari berbagai elemen serikat buruh dan kalangan jurnalis di Aceh berencana turun ke jalan pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), 1 Mei mendatang. Aksi ini akan menjadi wadah bagi para pekerja untuk menyampaikan aspirasi terkait isu-isu krusial yang memengaruhi kesejahteraan dan perlindungan mereka.
Konsentrasi aksi akan dipusatkan di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, dengan agenda serupa juga direncanakan berlangsung serentak di berbagai kabupaten/kota di seluruh Aceh. Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Aceh, Habibi Inseun, menyampaikan bahwa kehadiran perwakilan dari DPR Aceh diharapkan dapat menjembatani dialog langsung antara pembuat kebijakan dan para pekerja.
Surat permohonan audiensi juga telah dilayangkan kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dengan harapan kehadiran beliau dapat memberikan dukungan moral dan menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap isu-isu yang dihadapi oleh para pekerja.
Beberapa isu strategis yang akan diangkat dalam aksi May Day ini mencakup:
- Isu Nasional:
- Perlindungan terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru.
- Penolakan terhadap sistem kerja outsourcing yang dianggap merugikan pekerja.
- Kekhawatiran terhadap sistem kemitraan yang dinilai eksploitatif, terutama bagi pekerja di sektor kurir dan logistik.
- Isu Lokal:
- Implementasi optimal Qanun Tenaga Kerja Nomor 1 Tahun 2024.
- Penindakan tegas terhadap perusahaan yang melanggar aturan ketenagakerjaan.
- Mendorong pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja sesuai dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur.
Selain itu, para buruh juga akan menyuarakan tuntutan terkait:
- Upah yang layak.
- Pengesahan Undang-Undang Pekerja Rumah Tangga.
- Komitmen pemerintah dalam pemberantasan korupsi.
- Pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya untuk menekan angka pengangguran di Aceh.
- Perlindungan sosial bagi pekerja informal, seperti pekerja di warung kopi.
- Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang optimal.
- Perlindungan khusus bagi pekerja perempuan.
Aksi May Day ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemerintah dan stakeholder terkait untuk lebih memperhatikan aspirasi dan kebutuhan para pekerja, serta mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan kesejahteraan dan perlindungan yang lebih baik bagi seluruh pekerja di Aceh.