Bahaya Stenosis Arteri Karotis: Ancaman Stroke dan Kematian Akibat Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak

Bahaya Stenosis Arteri Karotis: Ancaman Stroke dan Kematian Akibat Penyumbatan Pembuluh Darah di Leher dan Otak

Penyumbatan pembuluh darah, khususnya di area leher dan otak, merupakan kondisi medis serius yang dikenal sebagai stenosis arteri karotis. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan plak—campuran kalsium, kolesterol, dan jaringan fibrosa—pada dinding arteri karotis, dua arteri besar di sisi leher yang memasok darah kaya oksigen ke otak. Proses penumpukan plak ini, yang disebut aterosklerosis, menyebabkan penyempitan pembuluh darah, menghambat aliran darah vital ke otak. Konsekuensinya bisa fatal, mulai dari stroke ringan hingga stroke iskemik yang mengancam jiwa.

Mekanisme dan Dampak Penyumbatan

Aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri karotis, sehingga mengurangi pasokan darah ke otak. Kurangnya oksigen dan nutrisi ini dapat mengakibatkan kerusakan sel otak. Lebih berbahaya lagi, plak yang rapuh dapat pecah dan membentuk bekuan darah (emboli), yang dapat menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil di otak, memicu stroke iskemik. Kondisi ini merupakan jenis stroke yang paling umum, sekitar 80% dari seluruh kasus stroke, menurut Cleveland Clinic. Kegagalan dalam memberikan penanganan medis yang cepat dapat berujung pada kerusakan otak permanen, kecacatan jangka panjang, dan bahkan kematian.

Gejala Stroke Ringan (Transient Ischemic Attack - TIA) dan Stroke Iskemik

Serangan stroke ringan atau TIA merupakan peringatan dini yang penting. Meskipun gejalanya bersifat sementara—biasanya kurang dari 24 jam—TIA menandakan adanya penyumbatan aliran darah ke otak. Gejala TIA meliputi:

  • Mati rasa atau kelemahan pada wajah atau anggota tubuh, biasanya pada satu sisi tubuh
  • Pusing atau kehilangan keseimbangan
  • Disorientasi atau kebingungan
  • Kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
  • Kesulitan berbicara atau memahami bahasa
  • Sakit kepala parah

Jika TIA tidak ditangani, dapat berkembang menjadi stroke iskemik. Stroke iskemik ditandai oleh gejala yang lebih parah dan permanen, termasuk:

  • Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi wajah dan tubuh
  • Kesulitan berbicara atau kehilangan kemampuan berbicara secara total (afasia)
  • Bicara tidak jelas atau tidak normal (disartria)
  • Hilangnya kontrol otot di satu sisi wajah
  • Tiba-tiba memburuk atau kehilangan indra (termasuk penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan)
  • Penglihatan kabur atau penglihatan ganda (diplopia)
  • Hilangnya koordinasi atau keseimbangan (ataksia)
  • Pusing atau vertigo
  • Mual dan muntah
  • Kekakuan leher
  • Perubahan suasana hati atau perubahan kepribadian yang tiba-tiba
  • Kebingungan atau agitasi
  • Kejang
  • Kehilangan memori (amnesia)
  • Sakit kepala (biasanya tiba-tiba dan parah)
  • Pingsan
  • Koma

Pencegahan dan Penanganan

Penting untuk menyadari faktor-faktor risiko stenosis arteri karotis, seperti hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol tinggi, dan riwayat keluarga penyakit jantung. Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan berhenti merokok, merupakan langkah penting dalam pencegahan. Konsultasi rutin dengan dokter untuk pemeriksaan dan pemantauan kondisi kesehatan sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.

Jika Anda mengalami gejala TIA atau stroke iskemik, segera cari pertolongan medis. Penanganan yang cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.

Kesimpulannya, stenosis arteri karotis merupakan kondisi medis yang serius yang dapat berakibat fatal. Pencegahan dan deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko stroke dan komplikasi lainnya.