Polemik Juru Bicara Kepresidenan: Golkar Soroti Pengunduran Diri Kepala PCO Hasan Nasbi
Sorotan Golkar Terhadap Pengunduran Diri Kepala PCO Hasan Nasbi
Partai Golkar memberikan tanggapan terkait pengunduran diri Hasan Nasbi dari jabatannya sebagai Kepala Presidential Communication Office (PCO). Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Umum Golkar, menekankan pentingnya seorang juru bicara kepresidenan untuk selalu berada di dekat Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Doli, juru bicara ideal adalah sosok yang memiliki kedekatan dan aksesibilitas tinggi terhadap presiden. Kedekatan ini, menurutnya, krusial agar juru bicara dapat menyampaikan informasi secara akurat dan tepat waktu, tanpa distorsi atau interpretasi pribadi. Ia menegaskan bahwa tugas juru bicara adalah menyampaikan pikiran dan ucapan presiden secara langsung, bukan menganalisis atau berspekulasi.
“Juru bicara itu menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran dan ucapan oleh seorang presiden. Bukan menganalisisnya dulu, bukan kemudian apalagi berasumsi,” tegas Doli. Ia menambahkan, idealnya juru bicara harus selalu bersama presiden agar dapat menyampaikan informasi yang akurat.
Meskipun demikian, Doli mengaku tidak mengetahui alasan pasti di balik pengunduran diri Hasan Nasbi. Ia hanya meyakini bahwa keputusan tersebut diambil oleh Hasan Nasbi sendiri, tanpa intervensi dari pihak lain. Doli juga enggan mengaitkan pengunduran diri Hasan Nasbi dengan penunjukan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi sebagai Juru Bicara Prabowo.
Lebih lanjut, Doli melihat pengunduran diri Hasan Nasbi sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas komunikasi pemerintah kepada publik. Ia berharap, dengan adanya perubahan ini, komunikasi politik dan komunikasi publik pemerintah dapat menjadi lebih efektif dan menjangkau berbagai elemen masyarakat.
Pengunduran Diri Hasan Nasbi: Sebuah Keputusan Matang
Sebelumnya, Hasan Nasbi telah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Ia mengungkapkan bahwa surat pengunduran diri telah diajukan sejak 21 April 2025 dan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Dalam pernyataannya melalui akun Instagram pribadinya, Hasan Nasbi menjelaskan bahwa keputusan ini telah dipikirkannya secara matang. Ia merasa sudah saatnya untuk memberikan kesempatan kepada figur lain yang lebih kompeten untuk mengisi posisi tersebut.
"Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi keluar lapangan dan duduk di kursi penonton, memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan," tulis Hasan Nasbi.
Ia menegaskan bahwa keputusannya ini bukan diambil secara tiba-tiba atau emosional, melainkan merupakan hasil pertimbangan yang tenang dan demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa depan.