Eksportir India Jadi 'Jembatan' Barang China ke AS: Strategi Hindari Tarif Trump

Taktik Penghindaran Tarif: China Manfaatkan Eksportir India untuk Pasar AS

Gelombang tarif resiprokal yang diterapkan oleh pemerintahan Donald Trump terhadap produk-produk asal China mendorong sejumlah perusahaan di Negeri Tirai Bambu mencari cara untuk mengakali kebijakan tersebut. Salah satu strategi yang muncul adalah dengan memanfaatkan eksportir asal India sebagai perantara untuk mengirimkan barang ke Amerika Serikat.

Langkah ini diambil karena tarif yang dikenakan AS terhadap India saat ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tarif yang dikenakan pada China. Menurut laporan The Economic Times, tarif masuk untuk produk India hanya sebesar 10%, meskipun ada potensi kenaikan menjadi 26% jika negosiasi antara India dan AS tidak membuahkan hasil positif. Angka ini masih jauh lebih ringan dibandingkan tarif 145% yang dikenakan pada produk China, sehingga menjadikan India sebagai alternatif yang menarik.

Penawaran Komisi Menggiurkan di Canton Fair

Ajay Sahai, Direktur Jenderal Federasi Organisasi Ekspor India, mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan India didekati oleh perusahaan China selama Canton Fair, pameran dagang terbesar di dunia yang berlangsung di Guangzhou. Perusahaan-perusahaan China ini menawarkan komisi kepada eksportir India sebagai imbalan untuk pengiriman produk mereka ke AS.

"Dalam kegiatan Canton Fair, sejumlah perusahaan asal India mengaku didekati oleh perusahaan China untuk mengirimkan produk mereka ke AS," kata Sahai. "Imbalan atas penjualan tersebut, perusahaan-perusahaan India akan mendapat komisi dari bisnis-bisnis Tiongkok."

Alternatif Lain dan Tantangan Investasi

Selain India, beberapa eksportir China juga telah mencoba mengalihkan rute ekspor mereka melalui negara-negara Asia Tenggara. Beberapa perusahaan mendirikan pabrik di Vietnam atau mengirimkan barang melalui negara lain seperti Thailand. Namun, setelah AS memberlakukan tarif timbal balik terhadap negara-negara seperti Vietnam, India menjadi pilihan yang lebih menarik.

Sahai menjelaskan bahwa pemerintah India mempertahankan pembatasan terhadap investasi China, yang menyulitkan perusahaan China untuk mendirikan operasi di India atau mengirimkan barang melalui India ke AS. Oleh karena itu, perusahaan China lebih memilih untuk bermitra dengan perusahaan India yang sudah ada.

"Perusahaan-perusahaan India di Canton Fair malah didekati untuk memasok barang ke perusahaan-perusahaan AS dengan merek perusahaan-perusahaan China, atau merek bersama dengan perusahaan-perusahaan India," terangnya.

Upaya Lain untuk Mengelabui Tarif

Sebelumnya, para pengusaha China juga dilaporkan berusaha mengakali tarif Trump dengan memalsukan label produksi menjadi "made in Korea" atau buatan Korea Selatan. Upaya-upaya ini menunjukkan betapa kerasnya para pengusaha China berusaha menghindari dampak dari kebijakan tarif AS.