LG Gandakan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia, Total Capai Rp 46,9 Triliun
Pemerintah Indonesia mengumumkan peningkatan signifikan dalam investasi sektor baterai kendaraan listrik (EV) oleh perusahaan asal Korea Selatan, LG. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan P Roeslani, mengungkapkan bahwa LG akan menambah investasi pada proyek joint venture (JV) pengembangan baterai EV yang sedang berjalan di Indonesia.
Investasi tambahan ini difokuskan pada JV keempat dari serangkaian proyek pengembangan baterai EV yang direncanakan. Sebelumnya, LG sempat dikabarkan menarik diri dari JV pertama, kedua, dan ketiga. Namun, investasi awal sebesar 1,1 miliar dollar AS untuk JV keempat telah berhasil direalisasikan. Kini, LG menunjukkan komitmennya dengan menambah investasi sebesar 1,7 miliar dollar AS untuk ekspansi dan pengembangan lebih lanjut.
"Komitmen dari LG itu tetap besar. Contohnya, mereka akan investasi pengembangan dari joint venture nomor empat ini," ujar Rosan, menegaskan kelanjutan investasi LG di sektor baterai EV Indonesia.
Dengan penambahan investasi ini, total investasi LG pada JV keempat akan mencapai 2,8 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 46,9 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.800 per dollar AS). Rosan meyakini bahwa komitmen investasi tambahan ini akan segera terealisasi karena komunikasi yang intensif antara pemerintah Indonesia dan LG.
Rosan menambahkan bahwa pembicaraan mengenai pengembangan tahap kedua dari investasi cell battery telah dilakukan antara pemerintah Indonesia dan pihak LG. Hal ini menunjukkan keseriusan LG dalam mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Sebelumnya, sempat beredar kabar mengenai penarikan investasi senilai 7,7 miliar dollar AS oleh konsorsium Korea Selatan yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan mitra lainnya. Penarikan ini disebut-sebut disebabkan oleh perlambatan permintaan kendaraan listrik global. Namun, dengan adanya komitmen investasi tambahan dari LG, hal ini membuktikan bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik bagi pengembangan industri baterai kendaraan listrik.
Indonesia sendiri memiliki potensi besar dalam pengembangan baterai kendaraan listrik, didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, seperti nikel dan kobalt, yang merupakan bahan baku utama pembuatan baterai. Pemerintah Indonesia juga terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investor di sektor ini.