Kemenkes Tempuh Strategi Efisien, Obat-obatan Jemaah Haji 2025 Akan Dibeli di Arab Saudi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia di Tanah Suci. Untuk musim haji 2025, Kemenkes berencana untuk membeli langsung kebutuhan obat-obatan di Arab Saudi. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil untuk menghindari penumpukan stok obat yang berpotensi kedaluwarsa dan untuk memastikan ketersediaan obat yang sesuai dengan kebutuhan riil jemaah di lapangan.
Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Menkes menjelaskan bahwa pembelian obat-obatan di Arab Saudi merupakan bagian dari upaya efisiensi logistik. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi risiko pemborosan akibat obat yang tidak terpakai dan menjadi temuan audit. Selain itu, Kemenkes juga menjamin ketersediaan vaksin meningitis dan polio bagi seluruh jemaah haji. Pada musim haji 2025, dialokasikan 211.751 dosis vaksin meningitis dan 203.410 dosis vaksin polio untuk 203.320 calon haji reguler, dengan distribusi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing provinsi.
Kemenkes juga menjalin kerja sama dengan otoritas kesehatan Arab Saudi dan menunjuk Abeer Medical Group sebagai mitra utama dalam memberikan pelayanan medis kepada jemaah Indonesia. Penunjukan Abeer Medical Group, yang direkomendasikan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi, bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah akses jemaah ke fasilitas kesehatan yang memadai selama di Tanah Suci. Menkes menekankan bahwa dengan kerja sama ini, jemaah yang membutuhkan rujukan dapat langsung masuk ke jaringan rumah sakit Saudi tanpa harus melalui proses berjenjang, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan keselamatan jemaah lebih terjamin.
Langkah ini juga memperkuat sistem rujukan darurat bagi jemaah yang mengalami masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung dan stroke. Dengan adanya akses langsung ke fasilitas kesehatan yang lengkap di Arab Saudi, penanganan medis dapat dilakukan dengan segera dan efektif.
Selain itu, Kemenkes juga menugaskan tenaga kesehatan profesional secara proporsional per kloter, mulai dari Aceh hingga Papua, untuk memastikan pelayanan kesehatan yang optimal sejak keberangkatan dari daerah asal hingga seluruh rangkaian ibadah haji selesai. Menkes memastikan bahwa manajemen risiko telah dipersiapkan dengan baik dan semua langkah yang diambil didukung oleh komunikasi yang baik antar berbagai pihak terkait.
Penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M semakin dekat, dengan jadwal pemberangkatan jemaah calon haji Indonesia ke Arab Saudi dimulai pada 2 Mei 2025. Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 221.000 orang pada haji 2025, yang terdiri dari 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Kemenkes berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia, demi kelancaran dan kesehatan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.