Lumpuhnya Sistem Tol Elektronik Jepang: Pengendara Kebingungan dengan Mekanisme Pembayaran Pasca-Gangguan

Sistem pembayaran tol elektronik (ETC) di sejumlah ruas jalan tol di Tokyo dan tujuh prefektur lainnya di Jepang mengalami gangguan teknis yang signifikan. Insiden ini, yang dilaporkan oleh Central Nippon Expressway Company, dimulai pada hari Minggu, 6 April 2025, menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian di kalangan pengguna jalan tol.

Gangguan yang berlangsung selama kurang lebih 38 jam ini memaksa Central Nippon Expressway Company mengambil tindakan luar biasa, yaitu membuka seluruh palang pintu tol agar kendaraan dapat melintas tanpa melakukan pembayaran. Langkah ini diambil untuk menghindari kemacetan parah dan memastikan kelancaran lalu lintas selama periode gangguan. Meskipun demikian, perusahaan mengimbau para pengendara untuk membayar biaya tol mereka melalui kode QR yang disediakan di situs web resmi setelah sistem kembali normal.

Menurut laporan dari NHK, operator jalan tol tersebut menyatakan bahwa skala gangguan kali ini belum pernah terjadi sebelumnya sejak sistem ETC diluncurkan secara nasional pada tahun 2001. Data dari Kementerian Transportasi menunjukkan bahwa sistem ETC sangat populer di Jepang, dengan tingkat penggunaan mencapai sekitar 95% dari seluruh kendaraan yang melintas di jalan tol pada Januari 2025.

Pasca-perbaikan sistem, banyak warga Jepang yang mengungkapkan kebingungan dan kekhawatiran terkait mekanisme pembayaran tol yang ditunda. Di area istirahat Jalan Tol Tomei, Prefektur Aichi, seorang pria berusia 60 tahun mengungkapkan ketidakpastiannya tentang cara pembayaran. Ia mengharapkan kemudahan pembayaran secara online. Pengguna lain, seorang pria berusia 40 tahun yang sedang dalam perjalanan dari Ogaki ke Hamamatsu, mengatakan bahwa meskipun tidak terjadi kemacetan saat jalur ETC dibuka, ia tidak memahami bagaimana pembayaran akan diselesaikan dan lebih memilih pembayaran manual di gerbang keluar.

Reaksi beragam muncul dari para pengguna jalan tol. Beberapa di antaranya bahkan menyatakan ketidakpuasan dan keengganan untuk membayar biaya tol yang ditunda. Insiden ini menyoroti pentingnya keandalan sistem pembayaran elektronik dan perlunya solusi yang jelas dan mudah dipahami bagi pengguna ketika terjadi gangguan.

Berikut poin-poin pentingnya:

  • Gangguan Sistem: Sistem ETC mengalami masalah teknis serius.
  • Lokasi: Terjadi di Tokyo dan tujuh prefektur lainnya.
  • Durasi: Berlangsung sekitar 38 jam.
  • Tindakan Perusahaan: Palang tol dibuka, pembayaran ditunda.
  • Imbauan: Pengendara diminta membayar via kode QR.
  • Pengguna: Banyak yang bingung dan khawatir tentang pembayaran.
  • Preferensi: Beberapa lebih memilih pembayaran manual.
  • Reaksi: Beberapa pengguna enggan membayar tol yang ditunda.